JAKARTA : Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly menyebut Peringatan Hari Kemenkumham ke-78 merupakan momentum untuk berbenah diri.
“Pada momen peringatan ini, saudara-saudara telah menunjukkan aksi nyata yang progresif. Namun, perlu saya ingatkan kembali bahwa kita jangan sampai terlena serta cepat merasa puas, dan akhirnya berhenti disini saja,” kata Yasonna di Jakarta, Senin (21/8/2023).
Hari Kemenkumham atau yang lebih populer disebut Hari Dharma Karya Dhika tahun ini mengusung tema “Kementerian Hukum dan HAM Semakin Berkualitas untuk Indonesia Maju”.
Tema tersebut dimaknai sebagai upaya merefleksikan semangat dari segenap Insan Pengayoman di seluruh Indonesia dalam memberikan pengabdian terbaik dari waktu ke waktu yang diharapkan juga semakin berkualitas.
Hal itu ia katakan saat menjadi Inspektur Upacara pada Peringatan Hari Kemenkumham ke-78 Tahun 2023.
Yasonna juga mengingatkan tentang pentingnya bekerja dengan cara-cara baru yang kreatif dan inovatif sebab menurutnya, di usia yang menginjak 78 tahun ini sudah selayaknya Kemenkumham lebih berkualitas didalam memberikan pelayanan publik.
“Pertahankanlah capaian prestasi yang telah berhasil diraih. Teruslah pikirkan cara-cara baru dengan berbagai terobosan kreatif dan inovasi baru untuk memberikan kemudahan dalam bekerja dan memberikan pelayanan publik kepada masyarakat, termasuk keberlanjutan program (sustainable program) atas program-program yang telah saya tetapkan,” imbaunya.
Ia juga berharap ke depan tidak ada lagi penyalahgunaan tugas dan wewenang serta perilaku pegawai yang melanggar disiplin kode etik dan hukum.
“Bangunlah citra positif dan hiasi kementerian ini dengan berbagai prestasi dan capaian positif,” pesannya.
Ia menegaskan, mengembalikan kepercayaan publik tidaklah mudah, maka penting untuk dapat mepertahankan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat dengan berkinerja baik, beretika, profesional serta berintegritas.
“Apabila kita mampu meraih kepercayaan masyarakat (public trust), pada akhirnya kita akan memperoleh dukungan yang optimal dari masyarakat dan segenap stakeholder yang ada,” tegasnya. (*)

