SAMARINDA : Menjadi wartawan di tanah rantau bukanlah hal mudah, tetapi para jurnalis muda asal Bandung Jawa Barat berhasil menjalankan tugas mereka dengan semangat tinggi.
Selama kurang lebih satu tahun, mereka tidak hanya mencatat peristiwa dan menyusun berita, tetapi juga merajut kebersamaan, menimba pelajaran, dan memperluas wawasan.
Kisah ini diakhiri dengan acara syukuran sederhana bersama rekan-rekan Media Sukri Indonesia (MSI) Group.
Acara yang berlangsung penuh kehangatan ini menjadi momen perpisahan yang berkesan.
Dengan konsep makan grillme dan tukar kado, semua yang hadir merasa erat dalam kebersamaan.
“Bukan soal besar kecilnya acara, tetapi tentang kebersamaan yang kami bangun. Setiap akhir adalah awal baru untuk perjalanan berikutnya,” ujar Ericka salah satu wartawan asal Bandung.
Syukuran ini juga menjadi refleksi atas perjalanan yang telah mereka lalui selama setahun terakhir.
Para wartawan ini telah mengalami langsung kehidupan masyarakat di Samarinda, memahami nilai-nilai kearifan lokal, dan memperkaya perspektif mereka sebagai jurnalis.
Kini, para wartawan Bandung bersiap kembali ke tanah Sunda dengan membawa lebih dari sekadar catatan jurnalistik.
Mereka membawa pengalaman hidup yang kaya, pemahaman mendalam tentang Kalimantan Timur, dan rasa syukur atas setiap pelajaran yang mereka temui di sepanjang jalan
CEO MSI Group, Mohammad Sukri, menyampaikan pentingnya penghargaan kepada SDM (Sumber Daya Manusia) dan kebersamaan dalam organisasi.
“Alhamdulillah, hari ini kita mengadakan syukuran dalam rangka pelepasan teman-teman wartawan dari Bandung yang sudah bekerja selama hampir satu tahun di sini. Ini bukan tentang nilai makanannya, tetapi kebersamaan yang sangat penting. Di MSI Group, kebersamaan selalu menjadi prioritas,” kata Sukri, Senin, 6 Januari 2025.
Sukri juga menyampaikan bahwa MSI Group terus berkomitmen memberikan peluang yang adil bagi semua anggota.
Selain pelepasan wartawan Bandung, MSI Group juga mempersiapkan langkah baru untuk tahun 2025.
“Semoga apa yang kita lakukan hari ini menjadi langkah awal yang lebih baik untuk tahun mendatang,” ujar Sukri.
Para wartawan Bandung akan meninggalkan Kalimantan Timur khususnya Samarinda dengan kenangan yang membekas.
Bagi mereka, tempat ini bukan hanya lokasi tugas, tetapi juga ruang belajar yang memperkaya cara pandang mereka terhadap kehidupan.
“Kalimantan Timur bukan hanya tempat bertugas, tetapi juga ruang refleksi dan pembelajaran. Semua pengalaman ini akan terus kami kenang,” ungkap Ericka.
Kisah mereka adalah bukti bahwa perjalanan tugas di perantauan bukan hanya soal pekerjaan, tetapi juga tentang bagaimana pengalaman dapat membentuk karakter, rasa syukur, dan perspektif baru.
Seperti halnya Sungai Mahakam yang tiada henti mengalir, semangat dan inspirasi mereka akan terus membawa pengaruh positif ke mana pun mereka melangkah.(*)

