SAMARINDA: Dalam upaya menumbuhkan budaya literasi dan seni di kalangan generasi muda Kalimantan Timur (Kaltim), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim melalui UPTD Taman Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kaltim menggelar pelatihan sastra.
Kepala UPTD Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan Disdikbud Kaltim Muchamad Awaludin mengatakan di tengah arus globalisasi yang semakin deras, sastra menjadi benteng penting untuk menjaga jati diri dan budaya daerah.
“Melalui pelatihan ini, siswa bisa menggali potensi dan menulis secara kreatif. Kegiatan ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan apresiasi terhadap sastra sekaligus mendorong lahirnya karya-karya baru yang berkualitas,” ujarnya saat membuka pelatihan di Samarinda, Rabu 16 Juli 2025.
Kepala UPTD Taman Budaya Provinsi Kaltim yang diwakili oleh Kepala Seksi Publikasi Sulistio Rini berharap pelatihan ini dapat memotivasi siswa dan siswi untuk meningkatkan keterampilan berbahasa, kreativitas, imajinasi serta apresiasi terhadap karya sastra.
“Kegiatan ini bertujuan untuk menggali minat dan bakat di bidang sastra sekaligus memperluas wawasan dan pengetahuan mereka,” tuturnya.
Pelatihan sastra ini juga diharapkan menjadi langkah awal yang berkelanjutan untuk mengembangkan dunia sastra di Kaltim, sekaligus memperkuat kecintaan generasi muda khususnya terhadap kebudayaan lokal.
Selama pelatihan, para peserta mengikuti berbagai sesi materi seperti analisis karya sastra hingga diskusi kreatif yang dipandu oleh para ahli dari Kantor Bahasa dan Dewan Kesenian Kaltim. Selain itu, ada pula sesi khusus yang membahas teknik menulis cerpen secara efektif.
Narasumber dari Balai Bahasa Provinsi Kaltim Pandu Pratama Putra menerangkan bagaimana cara memunculkan ide dan teknik penulisan kreatif yang dapat mendorong kreativitas pelajar.
Ia menyebut, ide menulis cerpen dapat muncul dari berbagai sumber seperti pengalaman pribadi, pengamatan lingkungan hingga imajinasi bebas.
“Memunculkan ide adalah tahap awal yang paling penting. Penulis bisa mulai dengan memperhatikan hal-hal kecil di sekitar, kemudian mengembangkan menjadi cerita yang utuh,” ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya mengorganisasi ide, membangun karakter serta menyusun alur cerita yang menarik dan mudah dipahami pembaca.
“Penulisan cerpen bukan hanya tentang menuangkan ide, tetapi juga bagaimana mengolahnya secara kreatif agar cerita bisa hidup dan meninggalkan kesan mendalam,” jelasnya.
Pandu mengingatkan, dalam menulis cerpen penulis tidak hanya terpaku pada pengembangan karakter saja, namun juga harus fokus pada alur cerita yang kuat.
“Karakter, tujuan dan tantangan menjadi ramuan penting dalam membuat premis cerita yang menarik. Ketiganya harus saling terkait agar cerita berjalan dengan baik dan memikat pembaca,” terangnya.
Ia menambahkan, proses revisi juga sangat krusial untuk memperbaiki dan memperhalus karya sehingga cerita semakin tajam dan efektif dalam menyampaikan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca.
Dalam sesi ini, para peserta diberi kesempatan untuk mempraktekkan langsung kemampuan menulis mereka dan mendapatkan umpan balik yang membangun.
Pelatihan yang dilaksanakan selama tiga hari mulai 16-18 Juli 2025 itu diikuti sebanyak 50 pelajar dari berbagai SMA dan SMK di Samarinda.

