Samarinda – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah meminta daerah untuk segera menyiapkan isolasi terpusat (isoter) dalam Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di luar Jawa-Bali secara virtual yang diikuti Satgas Penanganan Covid-19 nasional dan daerah, Sabtu (7/8/2021).
Menindaklanjuti rapat tersebut, Gubernur Kaltim H Isran Noor memilih Asrama Atlet di Komplek Stadion Madya Sempaja sebagai wadah isoter di Samarinda.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Provinsi Kaltim Dr HM Jauhar Efendi menyebut tiga lokasi yang kemungkinan akan dijadikan sebagai wadah isoter.
Lokasi tersebut ialah SMK 3, Wisma Guru dan yang paling memungkinkan terlebih dahulu ditinjau adalah Asrama Atlet.
“Pertama kita melihat yang paling memungkinkan dalam jumlah yang agak besar, kita melihat ada dua unit ya asrama atlet itu,” sebut Jauhar saat menjadi narasumber dalam program dialog di RRI Pro 1 Samarinda, Kamis (12/8/2021).
Ia menjelaskan asrama yang akan digunakan berada di lantai 2, 3 dan 4. Sehingga total 2 asrama maksimal dapat menampung sebanyak 364 orang.
Namun diakuinya, beberapa fasilitas masih perlu perbaikan. “Kita juga sedang meminimalisir, kalau masih tidak cukup, kemungkinan bisa kita pakai SMK 3,” sambung Jauhar.
“SMK 3 itu ada jurusan perhotelan. Di situ ada 20 kamar single dan 10 dobel. Juga Wisma Guru itu ada 40 kamar yang bisa dipakai,” tambah Jauhar lagi.
Ia mengatakan bahwa sebenarnya Pemprov Kaltim sudah lama menyiapkan isoter. Yaitu di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) di Samarinda Seberang dan Bapelkes.
Menurutnya, lokasi isoter di BPSDM sudah relatif bagus.
“Sekarang kan penghuninya memang mencapai puncaknya. Jadi full,” ungkap mantan Camat Babulu itu.
Sehingga karena itu dibutuhkan langkah yang lumayan banyak. “Kita koordinasi dan kita juga minta dukungan pemerintah pusat, terutama dari Kementerian PUPR dan Kementerian Kesehatan,” tuturnya.
Tentunya masih banyak langkah yang diperlukan. Tidak serta merta gedung yang dipilih langsung dapat digunakan. Karena masih memerlukan perbaikan dan juga rekrutmen tenaga kesehatan.
“Nah ini kan perlu proses juga termasuk tentu saja dukungan penganggaran,” ujarnya.
Dialog juga menghadirkan Ketua Komisi IV H Rusman Ya’qub.

