Samarinda – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Mulawarman (Unmul) harus siap disebut hanya bisa latah soal kritik berupa meme yang mereka buat untuk
Gubernur Kaltim Isran Noor.
Pengamat politik sekaligus akademisi dari FISIP Unmul, Budiman saat diminta tanggapannya oleh awak media mengatakan, jika BEM FISIP Unmul berani memberikan gelar The King of Comedy kepada Gubernur Kaltim, maka mereka tak perlu heran jika ada yang menyebut mereka hanya ikut-ikutan atau terkesan latah hanya mengikuti trending.
“Sebab sebelumnya, BEM Universitas Indonesia (UI) sudah lebih dulu melayangkan kritik kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan memberi gelar The King of Lip Service,” ujar Budiman, Selasa (13/7/2021).
Menurut Budiman, pada dasarnya, setiap individu pasti memiliki karakter yang berbeda-beda. Bisa jadi karakter tersebut dipengaruhi oleh lingkungan serta pengalaman di masa lalu.
Akan tetapi, tidak semua karakter atau sifat bisa membuat diri sendiri atau orang lain bahagia atau disenangi oleh orang lain.
Budiman pun menuturkan, setiap pemimpin memiliki karakteristiknya sendiri. Contoh Gubernur Isran Noor, ciri khasnya selalu melontarkan tanggapan dengan dibaluti candaan.
“Pak Isran itu sebenarnya pintar, cerdas bahkan beliau bisa menutupi sebuah kasus atau permasalahan, yang misalnya belum bisa beliau selesaikan. Akhirnya disampaikan dengan jokes atau kelucuannya itu,” sebut Budiman.
Budiman juga meyakini bahwa Isran sudah memahami karakteristik masyarakat Kaltim. Setidaknya, dengan cara Isran maka masalah bisa tertutupi sementara.
“Kemampuan beliau dalam menyelesaikan sebuah persoalan yang sebenarnya mau ditanyakan atau dituntaskan, akhirnya tidak terkejar. Akibat kelucuan atau ungkapannya itu tadi. Sebenarnya kalau dalam politik, cara beliau itu sebuah seni,” tutup Budiman.

