

Samarinda – Merasa sering dihambur atau diuber Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) saat hendak mengais rezeki, pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di area Jalan Polder Air Hitam Samarinda Utara, Kaltim pun mengajukan aspirasi perizinan.

Aspirasi perizinan disebut-sebut telah diajukan para PKL kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda sejak masa kepemimpinan wali kota terdahulu Syaharie Jaang.
“Dulu, kami PKL di sini pernah mengajukan aspirasi ke Pemkot Samarinda di kepemimpinan Syaharie Jaang. Bahkan sampai demo namun tetap saja harapan tersebut belum terealisasikan,” ungkap Hariati salah satu PKL saat dikonfirmasi Narasi.co pada Kamis (30/9/2021).
Adapun beberapa aspirasi yang diharapkan yakni, solusi dan saran dari Pemkot Samarinda agar para PKL tetap bisa berjualan tanpa ada rasa takut untuk diuber Satpol PP saat melakukan penertiban.
“Ya aspirasi kami maunya aman, karena sering di razia. Karena kita di sini berjualan mencari rezeki tetapi dengan penuh was-was. Seperti kucing-kucingan alias rasa takut dibubarkan,” beber Hariati.
Diakuinya memang lahan yang mereka gunakan untuk berjualan adalah kepunyaan Pemkot Samarinda. Di sisi lain bagi Hariati, para PKL hanyalah ingin mendapat solusi untuk tetap dapat mencari rezeki dengan rasa aman.
Namun segala ketakutan dan keresahan dirinya dan para PKL lain yang berjualan di sekitaran Polder Air Hitam itu mulai menipis usai disambangi Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda Angkasa Jaya sore tadi.
Bagaimana tidak, harapan dari tahun ke tahun yang diajukan akhirnya mendapat angin segar dari Pemkot Samarinda, tutur ibu dari tiga orang anak itu.
“Iya aspirasi yang sudah kami ajukan sejak dulu, akhirnya direspon juga. Baru saat ini dikepemimpinan Andi Harun,” tutup Hariati.
“Tadi memang ada pembicaraan untuk pembenahan, namun itu belum dapat dijanjikan. Tetapi setidaknya kami sudah merasa tenang karena dibukakan pintu untuk tetap bisa mencari rezeki dengan aman, nyaman, dan tanpa harus takut lagi,” pungkasnya.

