BALIKPAPAN : Sekretaris Daerah (Sekda) Kalimantan Timur (Kaltim) Sri Wahyuni mengingatkan tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) yang bagus ialah yang berkolaborasi dengan kebutuhan masyarakat setempat.
“Jadi tidak hanya CSR-nya itu by insight dari perusahaan saja, tapi berbasis pada kebutuhan masyarakat setempat dan program prioritas pemerintah daerah. Kita lihat ini gesekannya kecil,” kata Sekda.
Hal itu ia katakan saat membuka kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Bangga Kencana dan Gebyar Penghargaan Pentahelix dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara Tahun 2024.
Acara ini diinisiasi Perwakilan BKKBN Provinsi Kaltim di Aula Makodam VI Mulawarman, Balikpapan, Rabu (16/10/2024).
“Ada beberapa perusahaan yang kita lihat penyaluran CSR-nya itu benar-benar dekat dengan kebutuhan masyarakat, justru perusahaan itu akan mendapat respon positif dan dukungan masyarakat,” tuturnya.
Ia pun mengapresiasi Perwakilan BKKBN Provinsi Kaltim yang telah menggelar kegiatan ini serta seluruh pihak yang terlibat dan berkontribusi dalam upaya menyukseskan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Bencana) dan percepatan penurunan stunting di wilayah Benua Etam.
“Terima kasih dan apresiasi kepada BKKBN. Ini bukan hanya seperti rakor ya, tapi juga ada apresiasi kepada pentahelix karena urusan keluarga berencana, penanganan stunting itu bukan hanya urusan BKKBN. Tetapi juga tanggung jawab seluruh stakeholder. Kita semua punya tanggung jawab menekan dan mengatasi stunting,” tegasnya.
Menurutnya, penghargaan yang diberikan menunjukkan bahwa mitra-mitra kerja pemerintah daerah sudah memberikan kontribusi untuk penanganan stunting baik di sektor hulu maupun hilirnya.
Ia pun berharap tanggung jawab sosial ini tidak hanya menggugurkan kewajiban perusahaan yang memang memberikan kontribusi besar bagi ekonomi Kaltim dan regional, tetapi juga membangun hubungan yang baik, investasi sosial dan budaya yang baik antara mitra kerja dengan masyarakat.
Mantan Kepala Dinas Pariwisata Kaltim itu juga berharap kolaborasi pemerintah dengan seluruh stakeholder dapat terus ditingkatkan untuk percepatan penurunan stunting dari sektor hulu dan hilirnya.
Termasuk kerja sama yang telah terjalin baik antara Pemprov Kaltim dengan TNI dalam hal ini Kodam VI Mulawarman.
“Bagi Pemprov Kaltim selain stunting, sudah sejak lama bekerja sama dengan TNI misalnya untuk pembangunan rumah layak huni. Lalu sekarang dengan adanya program air bersih,” katanya.
“Kita berharap CSR perusahaan-perusahaan untuk daerah-daerah remote yang kesulitan sumber daya air bersih bisa bekerja sama dengan Kodam VI Mulawarman yang memiliki alat pendeteksi sumber air bersih, kemudian kapasitasnya untuk membantu sanitasi yang dibutuhkan masyarakat untuk pencegahan stunting,” terangnya.
Hadir mendampingi Sekda, Kasdam VI Mulawarman Brigjen TI Bayu Permana dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kaltim Sunarto menyerahkan penghargaan BAAS (Bapak Asuh Anak Stunting) kepada sejumlah perusahaan yang telah berkontribusi dalam penanganan stunting di Kaltim.(*)

