

SAMARINDA : Anggota DPRD Kota Samarinda, Samri Shaputra, menyoroti pentingnya pendidikan seksual sejak dini bagi remaja.
Pernyataan ini disampaikan oleh Samri saat diwawancarai oleh MSI Group setelah menghadiri acara wisuda dan Gelar Seni SMPN 3 Samarinda di Ballroom Hotel Bumi Sinyiur Samarinda, Kamis (18/5/2023).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menekankan bahwa remaja masa kini sering kali menghadapi tantangan dalam mencari jati diri mereka.
Oleh karena itu, pendidikan seksual menjadi hal yang sangat penting agar mereka tidak salah dalam mendapatkan informasi yang seharusnya mereka ketahui.
“Usia SMP ini kan usia akil baligh, sangat penting memberikan edukasi yang benar tentang pendidikan sex sejak dini,” ungkap Samri.
Menurut Samri, remaja perlu memperoleh pengetahuan yang benar tentang seksualitas, hubungan antar pribadi, dan kesehatan reproduksi.
Pendidikan seksual yang diberikan sejak dini akan membantu mereka memahami perubahan yang terjadi pada tubuh mereka saat memasuki masa puber.
Dengan pemahaman yang baik, remaja akan lebih mampu menjaga diri mereka sendiri dan mengambil keputusan yang bijaksana terkait dengan pergaulan, kesehatan seksual, serta bahaya narkoba.
“Jangan sampai adik-adik kita ini terjerumus pada pergaulan bebas, narkoba, miras dan kenakalan remaja lainnya,” ucapnya.
Samri juga menyoroti risiko pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, dan kenakalan remaja lainnya yang dapat mengancam masa depan mereka.
Dalam konteks ini, pendidikan seksual yang baik akan membekali mereka dengan pemahaman tentang konsekuensi dari perilaku yang tidak bertanggung jawab.
Hal ini akan membantu remaja membangun kesadaran diri, memperkuat nilai-nilai moral, serta menghormati diri sendiri dan orang lain.
Dalam melaksanakan pendidikan seksual, Samri mengajukan beberapa langkah yang dapat diambil oleh pemerintah dan institusi pendidikan.
Pertama, pemerintah perlu memperkuat kurikulum pendidikan yang mencakup materi seksualitas yang tepat dan informatif.
“Selain itu, guru-guru perlu dilatih dan disiapkan dengan baik untuk menyampaikan informasi tersebut dengan cara yang benar dan sesuai dengan tingkat usia remaja,” terangnya.
Tidak hanya itu, peran orang tua juga penting dalam pendidikan seksual.
Orang tua perlu terbuka untuk berkomunikasi dengan anak-anak mereka tentang seksualitas dan memastikan bahwa mereka mendapatkan informasi yang benar dan dapat dipercaya.
Selain itu, institusi pendidikan dan masyarakat juga harus mendukung kampanye pendidikan seksual ini dengan menyediakan sumber daya yang diperlukan.
“Juga bisa menciptakan lingkungan yang aman dan terbuka bagi remaja untuk mengajukan pertanyaan dan berdiskusi,” imbuhnya.
Menurutnya, pendidikan seksual yang benar dan tepat akan membantu mengurangi angka kehamilan remaja, penyebaran penyakit menular seksual, dan kasus pelecehan seksual.
Dengan pemahaman yang baik tentang hak-hak mereka, remaja akan lebih mampu melindungi diri mereka sendiri dan menjaga integritas tubuh mereka.
Selain itu, pendidikan seksual yang seimbang dan informatif juga akan membantu menghilangkan stigma dan diskriminasi terkait dengan isu-isu seksualitas.
“Remaja akan belajar menghormati perbedaan dan memahami bahwa setiap individu memiliki hak untuk memilih dan menghargai orientasi seksual mereka sendiri,” terangnya.
Dalam menghadapi tantangan implementasi pendidikan seksual, perlu adanya kerjasama antara pemerintah, institusi pendidikan, orang tua, dan masyarakat secara keseluruhan.
Selain mendukung penyusunan kurikulum yang tepat, pemerintah juga harus memberikan perhatian khusus pada pelatihan guru dan pengawas sekolah untuk menyampaikan materi seksualitas dengan sensitivitas dan profesionalisme.
Dalam masyarakat, katanya, penting untuk mengadakan kampanye yang melibatkan semua pihak untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pendidikan seksual sejak dini.
Forum-forum diskusi dan lokakarya dapat diadakan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya isu ini.
Dalam mengakhiri wawancara, Samri Shaputra mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dalam memperjuangkan pendidikan seksual yang berkualitas dan mencakupi bagi remaja.
Dia menegaskan bahwa investasi pada pendidikan seksual merupakan investasi bagi masa depan generasi muda, yang akan memberikan dampak positif tidak hanya pada kehidupan mereka sendiri.
Tetapi juga pada perkembangan sosial dan kesejahteraan negara (*).

