SAMARINDA : Menteri Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (HAM RI) Natalius Pigai menyatakan peran pers atau media bukan hanya sebagai jendela dunia, melainkan juga sebagai cahaya yang membuka cakrawala.
Hal tersebut disampaikannya dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-3 Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), yang digelar di Ballroom Hotel Aston Samarinda, Senin (16/12/2024) malam.
Pada kesempatan itu, pria kelahiran 25 Desember 1975 itu mendapat penghargaan dari JMSI Award 2024 sebagai Tokoh Nasional Berintegritas.
Penghargaan tersebut menjadi apresiasi atas dedikasinya dalam memperjuangkan nilai-nilai integritas dan HAM di Indonesia.
“Saya yakin media bukan hanya jadi jendela dunia, tapi juga jadi cahaya dunia,” ujar Natalius Pigai di hadapan para peserta Rakernas yang mayoritas terdiri dari insan pers.
Ia mengaku bangga dan bersyukur dapat hadir dalam acara tersebut dan merasakan semangat serta antusiasme peserta malam itu.
Natalius mengingatkan di balik kemajuan dan kemewahan yang sering menjadi sorotan, terdapat kenyataan pahit seperti kebodohan, kemiskinan, kesulitan, dan kelaparan yang masih dialami oleh banyak daerah di Indonesia.
Ia menegaskan fakta-fakta ini harus diungkapkan dan diekspos oleh media tanpa adanya tekanan atau campur tangan dari pihak manapun.
Menurutnya, kejujuran dalam pemberitaan menjadi fondasi yang tak boleh ditinggalkan oleh media.
Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang memiliki delapan misi Asta Cita, Pigai menekankan bahwa poin pertama dalam misi tersebut berbicara tentang penguatan ideologi Pancasila, demokrasi, dan HAM.
“Poin satu itu berarti pusat dari negara, dalam tata kelola hak asasi manusia, demokrasi, perdamaian, dan keadilan,” tegasnya.
Ia mengajak pers untuk berani memberitakan semua hal yang berkaitan dengan HAM demi perbaikan tata kelola negara ke depannya.
Menteri HAM yang baru dilantik pada 21 Oktober 2024 itu memastikan di bawah pemerintahan Presiden Prabowo, kebebasan pers tetap terjamin, namun harus dijalankan dengan tanggung jawab, akuntabilitas, dan progresivitas.
“Media pers harus menjadi yang pertama dalam mendukung demokrasi dan memancarkan cahaya kebenaran,” tegas Natalius.
Natalius Pigai berharap agar JMSI dapat terus berkembang menjadi insan pers yang berkualitas, selalu menjunjung kebenaran, dan berumur panjang.
“Saya akan datang lagi untuk Rakernas JMSI ke-30,” tutupnya dengan penuh harapan.(*)

