
SAMARINDA: Siswa dan siswi yang bercita-cita untuk mengambil Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT) di Provinsi Kalimantan Timur, saat ini terkendala jaringan internet yang kurang memadai.
Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Akhmed Reza Pahlevi, dengan tegas menyoroti masalah ini.
Reza menegaskan bahwa siswa dan siswi yang berada di wilayah blank spot atau daerah yang tidak tersentuh oleh sinyal komunikasi, menghadapi kesulitan dalam mendapatkan informasi tentang beasiswa ini.
“Beasiswa Kaltim Tuntas masih kurang mendapatkan perhatian yang cukup di masyarakat, masih ada masalah yang harus diperbaiki,” ungkap Reza.
Hal itu disampaikan Reza dengan nada prihatin, usai rapat paripurna ke-36 yang digelar di Gedung B DPRD Kaltim, Senin (25/9/2023).
Masalah utama yang muncul, katanya, adalah jaringan internet yang masih kurang tersedia di daerah pedalaman.
Saat ini, upaya mensosialisasikan beasiswa ini terutama terbatas pada daerah perkotaan, dengan hanya sekitar 50 akses link yang tersedia di wilayah tersebut.
Meskipun tantangan jaringan masih ada, Reza menyampaikan solusi yang dapat membantu siswa dan siswi dalam menghadapi kendala ini selama masa pendaftaran beasiswa BKT.
Mereka dapat meminta bantuan kepada pihak sekolah masing-masing untuk mengatasi masalah ini.
Reza berharap agar Dinas Pendidikan dapat secara aktif mensosialisasikan informasi tentang BKT ke seluruh wilayah, termasuk memanggil kepala sekolah sebagai langkah yang krusial.
Tujuannya adalah agar manfaat dari beasiswa ini tidak hanya dinikmati oleh siswa di daerah perkotaan, tetapi juga merata di seluruh Kaltim.
Menurutnya, inisiatif ini memberikan harapan bagi seluruh masyarakat, karena tidak ada lagi alasan bagi mereka yang tinggal di pinggiran untuk tidak dapat mengakses beasiswa guna meningkatkan tingkat pendidikan mereka.
“Jadi tidak ada lagi alasan untuk mengatakan bahwa dari pinggiran tidak bisa mendapatkan beasiswa karena terkendala oleh jaringan,” tegasnya.
Reza juga mengharapkan agar pihak-pihak terkait dapat bersungguh-sungguh dalam mensosialisasikan informasi ini secara merata.
Sehingga seluruh sekolah, terlepas dari lokasinya, mengetahui alternatif lain bagi siswa dan siswinya yang ingin mendaftarkan diri dalam program BKT.
“Harapannya, BKT dapat menjadi peluang yang adil bagi semua generasi muda di Kalimantan Timur untuk meraih pendidikan lanjutan,” tandasnya. (*)

