BONTANG : Pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni-Agus Haris, resmi mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bontang, Rabu (28/8/2024) pagi.
Dengan didampingi oleh Ketua Tim Pemenangan Kahar Kalam, serta sejumlah anggota DPRD Kota Bontang terpilih periode 2024-2029, Neni-Agus menjadi pasangan pertama yang mendaftar. Kehadiran mereka disambut hangat ribuan pendukung yang memenuhi area KPU.
Dalam konferensi pers yang digelar usai pendaftaran, Neni Moerniaeni menjelaskan lebih lanjut tentang tagline “Berbenah (Berjuang Bersama Neni dan Agus Haris).
Neni menegaskan, visi dan misi mereka berfokus pada penyelesaian berbagai masalah yang dihadapi masyarakat Bontang saat ini, yang tertuang dalam 187 agenda kerja.
“Kami memiliki 187 agenda kerja yang telah diselaraskan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi dan Kota Bontang,” ucap Neni yang juga pernah menjabat Wali Kota Bontang 2016-2021.
Neni-Agus berkomitmen untuk mewujudkan Bontang sebagai kota jasa dan industri dengan ekonomi yang berkelanjutan dan tangguh sesuai RPJPD Kota Bontang.
Program pendidikan gratis dan kesehatan gratis, infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat menjadi prioritasnya.
Di bidang kesehatan, Neni menyoroti tingginya angka stunting dan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) di Bontang.
“Kami akan memberikan penekanan pada upaya mencapai zero persen stunting,” ujarnya.
Dalam hal ini, pasangan Neni-Agus memiliki program Sanitation for All People untuk mengatasi masalah stunting yang merupakan salah satu yang tertinggi di Kalimantan Timur.
“Kami juga akan meningkatkan fasilitas kesehatan dengan membangun RSUD kelas B+ tipe B dan meningkatkan kualitas pelayanan serta tenaga kerja di rumah sakit,” lanjut Neni.
Selain itu, Neni juga menekankan pentingnya penanganan kesehatan ibu hamil dengan program ‘Three Eliminations’ dari Kementerian Kesehatan, di mana setiap ibu hamil akan diperiksa HIV, Hepatitis B, dan Sifilis.
Tak hanya itu, Neni-Agus berkomitmen untuk memprioritaskan sektor pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Mereka akan mengalokasikan dana sebesar Rp600 miliar dari APBD Bontang untuk pendidikan.
“Kami tidak akan pelit dalam investasi pendidikan. Dengan APBD Bontang yang mencapai Rp3 triliun, kami akan memastikan setiap rupiah digunakan secara maksimal untuk memanusiakan manusia,” tegasnya.
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menakan angka pengangguran yang masih tinggi. Mereka juga berencana menaikkan gaji guru PGSD dan guru ngaji sebesar Rp2 juta, serta meningkatkan gaji mubaligh dan Ketua RT.
Di akhir konferensi pers, Neni menyatakan bahwa dirinya dan keluarga tidak pernah terbersit untuk menguasai Bontang.
“Yang ada di pikiran saya hanyalah melangkahkan sisa hidup saya demi kesejahteraan Kota Bontang. Saya ingin mewakafkan waktu dan ilmu saya untuk masyarakat Bontang,” pungkas Neni dengan penuh semangat.
Pasangan Neni-Agus hadir bersama 5 Partai Pengusung yakni, Golkar, Gerindra, PKS, NasDem dan PSI. Tak hanya itu sejumlah anggota DPRD Kota Bontang terpilih turut hadir di antaranya Andi Faizal Sofyan Hasdam, Alfian Rausan Fikri, Ubaya, Salam, Heri Keswanto, Muhammad Sahib, Suharno, dan Faisal BR. (*)

