
SAMARINDA : Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Husni Fahruddin mengkritik keras pihak Pertamina terkait masalah yang sedang viral saat ini.
Menurutnya, banyaknya korban yang mengalami kerusakan kendaraan setelah mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU adalah sebuah kelalaian dari pihak Pertamina.
“Gak masuk akal, ini bukan anomali. Ini kelalaian Pertamina yang menyebabkan ribuan yang terdampak,” ujarnya.
Hal itu ia katakan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II DPRD Provinsi Kaltim di Ruang Rapat Lantai 1 Gedung E Kantor DPRD Provinsi Kaltim, Jalan Teuku Umar, Samarinda, Rabu, 9 April 2025.
Sebagai wakil rakyat, dirinya sangat menyayangkan kejadian ini. Ia bahkan ingin mengajak beramai-ramai memboikot Pertamina namun tak ada pilihan lain mengisi BBM di Kaltim selain Pertamina sehingga masyarakat mau tidak mau masih tetap mengantre di SPBU.
“Anda sudah monopoli, untung banyak, tapi tidak bisa melayani dengan baik,” kritiknya.
Ia juga menilai tidak ada empati dari pihak Pertamina atas kasus ini.
Abdul Giaz, yang juga merupakan Anggota Komisi II DPRD Kaltim turut menyampaikan kesedihannya karena pihak Pertamina menyatakan tidak ada masalah namun di masyarakat banyak keluhan.
“Kita mengetuk hati teman-teman Pertamina. Anda menyatakan clean and clear, tapi kenyataannya masih banyak kendaraan yang rusak,” ujarnya.
Ia pun meminta solusi dan tindakan langsung dari Pertamina yakni dengan membuka bengkel gratis sembari menunggu “virus” ini hilang dan kembali membaik.
Sebagai informasi, telah dilakukan kesepakatan bersama yang ditandatangani pihak terkait dalam berita acara usai rapat tersebut.
Pertama, Pertamina bersedia untuk memberikan pelayanan bengkel gratis di setiap kabupaten/kota di Kalimantan Timur kepada masyarakat yang kendaraannya rusak akibat menggunakan BBM dari Pertamina yang dibeli dari SPBU resmi sesuai dengan merek kendaraan.
Kedua, pelayanan bengkel oleh Pertamina kepada masyarakat yang terdampak terhitung mulai hari Rabu 9 April 2025.

