JAKARTA : Arus balik Lebaran 2025 telah berakhir hari ini, Selasa 8 April 2025 dengan berbagai layanan cukup memuaskan bagi masyarakat pengguna jasa transportasi dan arus lalu lintas secara terkoordinasi.
Garuda Indonesia Group, sebagai pelayan transportasi udara melalui penerbangan full-service. Garuda Indonesia dan low-cost carrier Citilink mencatat lonjakan trafik pergerakan penumpang pada puncak arus balik Lebaran 1446 H mencapai 78.685 orang.
Adapun trafik pergerakan penumpang pada puncak arus balik Lebaran meningkat sekitar 19 persen jika dibandingkan dengan awal fase arus balik. Pada Rabu, 2 April 2025, Garuda Indonesia Group tercatat mengangkut sebanyak 65.823 penumpang.
Pertumbuhan pergerakan masyarakat pada puncak arus balik ini dikontribusikan oleh 41.059 penumpang Garuda Indonesia. Kemudian, 37.626 penumpang Citilink.
Adapun jumlah penerbangan yang dilayani Garuda Indonesia Group sebanya 480 penerbangan. Rinciannya, terdiri dari 256 penerbangan yang dilayani Garuda Indonesia dan 224 penerbangan oleh Citilink.
Hingga akhir puncak arus balik Garuda Indonesia Group memproyeksikan pergerakan penumpang sebesar 74 ribu penumpang.
Pergerakan arus balik diperkirakan masih akan berlangsung hingga 14 April 2025. Dalam hal ini, Garuda Indonesia secara berkala akan terus memonitor tren pergerakan penumpang.
Selain itu, secara aktif menyesuaikan kapasitas layanan untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat secara optimal.
Adapun peningkatan jumlah penumpang pada puncak arus balik ini sejalan dengan tingginya demand masyarakat. Untuk kembali ke kota-kota tujuan utama, seperti Jakarta, Surabaya, dan Makassar pascalibur Idulfitri.
Garuda Indonesia Group memproyeksikan total pergerakan penumpang mencapai lebih dari 152.363 orang dalam dua hari puncak arus balik. Dengan tingkat keterisian kursi (load factor) rata-rata mencapai 88 persen.
Lebih lanjut, Garuda Indonesia Group sendiri mencatat sedikitnya 34.132 penumpang yang kembali ke Jakarta. Terdiri dari 20.172 penumpang Garuda Indonesia dan 13.960 penumpang Citilink pada puncak arus balik kemarin.
Sejumlah rute kedatangan menuju Jakarta yang memiliki trafik penumpang yang tinggi di antaranya adalah Denpasar, Surabaya, Medan, Semarang, Batam hingga Singapura.
Adapun total penerbangan dari dan menuju Jakarta dilayani Garuda Indonesia adalah sebanyak 110 penerbangan setiap harinya. Sedangkan Citilink sebanyak 133 penerbangan.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, mengungkapkan, trafik yang tinggi ini merefleksikan demand masyarakat atas layanan penerbangan Garuda Indonesia terus tumbuh secara berkelanjutan.
Hal ini selaras dengan preferensi masyarakat, menggunakan moda transportasi udara di momentum khusus seperti arus balik Lebaran.
“Kami terus mengoptimalkan kesiapan seluruh aspek layanan operasional termasuk tim yang bekerja di lapangan untuk memastikan kelancaran layanan di tengah lonjakan penumpang,” kata Wamildan.
Guna mengantisipasi lonjakan tersebut, Garuda Indonesia sebelumnya telah menyiapkan sejumlah langkah strategis melalui optimalisasi kapasitas produksi. Di antaranya dengan mengoperasikan penerbangan tambahan (extra flight) , untuk rute-rute favorit seperti Denpasar – Jakarta, Batam – Jakarta, dan Padang – Jakarta, Medan – Jakarta.
Selain itu, mitigasi layanan penumpang juga dilaksanakan melalui penguatan koordinasi dengan otoritas bandara dan pihak terkait.
Tujuannya, mengoptimalkan kelancaran proses check-in, boarding, dan penanganan bagasi, khususnya di bandara-bandara dengan trafik tertinggi.
Garuda Indonesia Group hingga fase puncak arus balik ini juga berhasil membukukan rata rata tingkat ketepatan waktu (on-time performance/OTP) dengan rata-rata OTP mencapai 89%.
Rata-rata OTP ini diperkirakan akan terus tumbuh hingga selesainya fase arus balik peak season pada pekan mendatang.
Capaian ini menjadi bukti komitmen Garuda Indonesia dalam menghadirkan layanan penerbangan. Tidak hanya aman dan nyaman, tetapi juga mengedepankan ketepatan waktu sebagai salah core value layanan Garuda Indonesia.
“Momentum Lebaran ini menjadi bagian dari komitmen kami untuk terus menghadirkan layanan terbaik kepada seluruh penumpang yang salah satunya dilaksanakan dengan terus menjaga kinerja operasional agar tetap optimal di tengah tingginya mobilitas masyarakat,” jelasnya.
“Garuda Indonesia akan terus memantau perkembangan arus balik dan menyesuaikan layanan sesuai kebutuhan masyarakat, demi mendukung kelancaran mobilitas pascalebaran,” tutup Wamildan.

