JAKARTA: Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), memberi penghargaan Anugrah Lingkungan PROPER Emas 2023 kepada PT Pertamina Eksplorasi Produksi (EP) Sangasanga Field.
PROPER adalah program pengawasan terhadap industri yang bertujuan mendorong ketaatan industri terhadap peraturan lingkungan hidup.
Penghargaan tersebut diberikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin, didampingi pejabat tinggi KLHK di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (20/12/2023).
Pencapaian tertinggi ini diraih melalui tiga Eco Inovasi dan Inovasi Sosial yang menjadi keunggulan perusahaan untuk periode 2022-2023.
Menurut General Manager Zona 9 Andre Wijanarko, keberhasilan ini tak lepas dari kolaborasi dengan berbagai pihak, terutama masyarakat dan pemerintah, dalam menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang inovatif.
”Kami berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, terutama masyarakat dan pemerintah dalam menjalankan program-program CSR yang inovatif dan mampu menciptakan manfaat dan nilai yang dinikmati bersama,” ujar Andre.
”Selain inovasi dalam pengelolaan operasi migas, andal, patuh, dan ramah lingkungan, kami juga memiliki komitmen menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang mendukung pengembangan dan kemandirian masyarakat yang selaras dengan pencapaian tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan,” tambahnya.
Sangasanga Field menerapkan inovasi sosial dan lingkungan dalam program CSR-nya, memberikan dampak signifikan dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Senior Manager Sangasanga Field, Sigid Setiawan, menambahkan bahwa perusahaan menjalankan tiga program eco inovasi, seperti alat penyumbat pipa produksi tanpa bongkar pasang mandrel, alat perekam tekanan suhu sumur minyak, dan alat pengukur level ketinggian minyak dan air untuk pengurangan limbah B3.
”Eco inovasi ini memberikan dampak yang signifikan pada efisiensi energi, penurunan emisi gas rumah kaca, dan pengurangan limbah B3,” terangnya.
Menurut Sigid, inovasi alat penyumbat pipa produksi tanpa bongkar pasang mandrel menghasilkan efisiensi energi sebesar 216 gigajoule (GJ) dan penghematan sebesar Rp1,8 miliar.
”Alat perekam tekanan suhu sumur minyak berhasil berkontribusi pada penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 24,91 ton CO2eq dan penghematan sebesar Rp2,65 miliar,” jelasnya.
“Alat pengukur level ketinggian minyak dan air untuk pengurangan limbah B3 sendiri berhasil memberikan kontribusi dalam penurunan limbah B3 sebesar 0,204 ton dan penghematan energi sebesar Rp1,62 juta,” tambahnya.
Melalui inovasi tersebut, Sangasanga Field berhasil menciptakan efisiensi energi, penurunan emisi gas rumah kaca, dan pengurangan limbah B3.
Di samping itu, perusahaan juga menggerakkan program Ekowisata Sungai Hitam Lestari (SHL) untuk pelestarian bekantan dan pemberdayaan masyarakat di Kalimantan Timur.
PEP Sangasanga Field, sebagai bagian dari Subholding Upstream Pertamina Regional 3, terus menjalankan program tanggung jawab sosial dan lingkungan yang berfokus pada berbagai bidang guna mendukung pemberdayaan masyarakat dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). (*)

