SAMARINDA: Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kalimantan Timur (Kaltim) menetapkan susunan dewan pimpinan tingkat daerah (DPTD) se-Kaltim masa bakti 2025-2030, setelah diumumkan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS di Kantor DPW PKS Kaltim secara daring di Gedung DPW PKS Kaltim, Kamis, 14 Agustus 2025.
Ketua DPW PKS Kaltim, Ardiansyah Sulaiman, menegaskan bahwa kepengurusan baru akan fokus pada penguatan partai dan kaderisasi di seluruh jenjang.
“Secara jangka pendek, kita harus hadir dalam pelayanan publik yang prima, dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Semua kader, baik yang ada di legislatif, eksekutif, maupun struktur, harus terlibat aktif,” ujarnya saat konferensi pers.
Ardiansyah juga menekankan pentingnya sinergi politik dan pembangunan dengan berbagai pihak, mulai dari partai politik lain, pemerintah, dunia usaha, hingga masyarakat.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Untuk jangka panjang, target kita adalah menjadi pemenang Pemilu 2029, termasuk mempersiapkan diri menghadapi Pilkada di tingkat kabupaten dan provinsi,” tegasnya.
Selain penguatan struktur di perkotaan, PKS Kaltim berkomitmen memperluas jangkauan hingga wilayah pedalaman yang dinilai lebih membutuhkan perhatian.
Sekretaris DPW PKS Kaltim, Wasis Riyanto, menjelaskan bahwa proses penentuan pengurus berawal dari Pemilihan Raya PKS pada 13 Juli, di mana anggota pelopor memilih delapan nama calon pengurus DPTW secara online.
Hasil ini kemudian dibawa ke DPP untuk dimusyawarahkan, dengan mempertimbangkan masukan dari tokoh senior wilayah.
Tanggal 23 Juli, DPP mengumumkan DPTW se-Indonesia untuk pengurus tingkat provinsi.
“Dari situ, kami diminta memberikan masukan dengan daftar 20 nama terbanyak dari daerah, kemudian dimusyawarahkan untuk menentukan delapan orang yang diusulkan ke pusat,” terang Wasis.
Proses ini mengacu pada prinsip musyawarah, aspirasi anggota, dan saran sesepuh organisasi.
Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS Kaltim, Dedi Kurniadi, menekankan bahwa regenerasi kepemimpinan menjadi kunci, mengingat pemilih muda akan semakin dominan.
“Pada Pemilu sebelumnya saja, pemilih muda sudah 58 persen. Ke depan bisa mencapai 70 persen. Sosok muda harus ditampilkan untuk menarik segmen ini dengan terobosan-terobosan baru,” ujarnya.
Dedi optimistis di bawah kepemimpinan Ardiansyah Sulaiman yang juga Bupati Kutai Timur telah sukses meningkatkan jumlah kursi legislatif PKS Kutai Timur dari 2 menjadi 7, PKS Kaltim akan meraih capaian signifikan.
“Pergantian ini jelas proyeksi ke depan. Target kami adalah menjadi kekuatan politik dominan di Kaltim, baik di legislatif maupun eksekutif,” tegasnya.
PKS Kaltim berencana menggelar musyawarah wilayah (Muswil) dan rapat kerja wilayah (Rakerwil) untuk merumuskan langkah strategis jangka pendek dan lima tahun ke depan, dengan fokus memenangkan pemilu legislatif, pilkada, dan memperluas basis dukungan di seluruh daerah Kaltim.

