BONTANG : Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik mengingatkan pentingnya pengamanan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Hal itu, sebab untuk pertama kalinya Pilkada yakni pemilihan gubernur – wakil gubernur, wali kota – wakil wali kota dan bupati – wakil bupati dilaksanakan serentak seluruh Indonesia.
Sehingga ia mengatakan harus menggunakan sistem pengamanan mandiri kewilayahan. Sementara dengan pengamanan mandiri kewilayahan, maka personel organik pasti terbatas.
“Karena itu, pengamanan mandiri harus dioptimalkan,” ujarnya saat memberi arahan jajaran Polres Bontang belum lama ini.
Ia menjelaskan, antisipasi dan deteksi dini sangat penting karena jika terjadi gangguan keamanan, pihak keamanan akan sulit memperoleh dukungan personel dari daerah lain akibat semua wilayah juga harus bersiaga di daerah masing-masing.
Ia menyebut, hal yang bisa dilakukan untuk memperkuat pengamanan mandiri kewilayahan antara lain dengan merangkul dan mengoptimalkan semua potensi cadangan mulai dari Satuan Linmas, Satpol PP dan pengamanan swadaya lainnya.
“Saya yakin Polda Kaltim dan polres-polres pasti sudah memetakan semua potensi kerawanan dan menyiapkan pengamanan terbaiknya,” yakinnya.
Kapolda Kaltim Irjen Pol Nanang Avianto mengungkapkan, pihaknya sudah membagi personel ke polres-polres untuk memberi dukungan sesuai eskalasi ancaman.
“Saat ini kita fokus untuk pengamanan pilkada. Jangan sedikit-sedikit dikaitkan dengan kejadian yang terjadi di suatu daerah seperti di Paser baru-baru ini,” terangnya.
Jenderal Polisi Bintang Dua itu meminta, jangan sampai proses panjang dan kerja keras jajarannya dilukai oleh hal-hal yang tidak perlu.
“Proses Pilkada dijaga, kalau ada kasus proses penyelidikan dan penyidikan akan tetap dilakukan. Semua berjalan paralel,” pintanya.
Ia menambahkan, untuk Pilkada ini kekuatan personel polda sudah disebar ke Polres-polres untuk memperkuat pasukan di wilayah dibantu personel TNI, Satuan Linmas, Satpol PP dan pengamanan swadaya lainnya.(*)

