JAKARTA: Cuaca merupakan situasi lapangan yang sulit diprediksi, dan harus segera diambil keputusan untuk mengatasinya.
Karenanya, Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) bekerjasama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) soal perubahan cuaca, dan boleh tidaknya kapal meninggalkan dermaga.
Demirkan Direktur Komersial dan Pelayanan ASDP M. Yusuf Hadi, menanggapi pertanyaan kendala yang sangat urgen, mengatasi kepadatan di pelabuhan penyeberangan.
“Benar hal-hal teknis lain bisa saja ada, karena kondisi yang berubah, seperti kemacetan di pintu masuk pelabuhan,” jelas Yusuf di acara Media Gathering bersama Forwahub, Rabu (3/4/2024) di Kantor Pusat ASDP.
Namun tambahnya, untuk kelancaran arus mudik dan balik Angkutan Lebaran 2024, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), telah mengupayakan beberapa penerapan sistem, diantaranya penundaan (delaying system).
Pemberlakuan sistem penundaan ini, kata Yusuf, sebagai upaya mengurai kepadatan lalu lintas menuju pelabuhan Ferry. Dengan proyeksi peningkatan produksi sebesar 15 persen bagi penumpang dan 14 persen untuk kendaraan, di 8 lintas pantauan nasional sejumlah 5,78 juta penumpang, dan 1,37 juta kendaraan.
Berdasarkan data Rabu (3/4/2024) pukul 11:00 WIB, tiket kendaraan yang sudah direservasi pengguna jasa untuk periode Posko Lebaran H-1 sd H-7 di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk serta Pelabuhan Perbantuan Ciwandan sejumlah 35.355 atau sama dengan 7,9 persen dari total kuota reservasi yang dibuka.
Sedangkan untuk periode 1 – 30 Maret 2024 atau periode Pra-Angkutan Lebaran, total tiket kendaraan yang terjual pada empat pelabuhan utama adalah 652.118 tiket terjual.
Dari data reservasi, diperkirakan puncak Arus Mudik akan terjadi pada tanggal 6 April 2024 (H-4) dengan jumlah pengguna jasa yang telah reservasi untuk di Pelabuhan Merak sebanyak 3.124 tiket atau setara dengan 15 persen dari kuota reservasi yang dibuka.
Untuk kelancaran perjalanan, khususnya di lintas Merak-Bakauheni, dan Ketapang-Gilimanuk, ASDP mewajibkan pengguna jasa membeli tiket secara online via Ferizy sebelum keberangkatannya.
“Hal ini demi kelancaran dan kenyamanan selama penyeberangan, pastikan pengguna jasa sudah bertiket maksimal H-1 keberangkatan,” kata Yusuf.(*)

