BALIKPAPAN: Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Sri Wahyuni menegaskan peningkatan kapasitas aparatur sipil negata (ASN) menjadi fokus strategis Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim dalam mendukung reformasi birokrasi dan pembangunan sumber daya manusia (SDM) aparatur yang profesional, adaptif dan berdaya saing.
Sri Wahyuni menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan sistem pembelajaran ASN yang terstruktur, berkelanjutan dan relevan dengan tantangan zaman.
“ASN saat ini tidak cukup hanya mengandalkan pelatihan konvensional. Kita perlu pembelajaran terintegrasi, digital dan kontekstual agar setiap ASN memiliki kapasitas yang sesuai dengan tuntutan pembangunan daerah,” tegasnya di Hotel Platinum Balikpapan, Kamis, 26 Juni 2025.
Hal itu ia katakan saat membuka Rapat Kerja Teknis (Rakertek) Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kaltim Tahun 2025 “Implementasi Pembelajaran Terintegrasi Untuk Meningkatkan Kapasitas ASN di Kalimantan Timur”.
Menurutnya, ASN harus dibekali dengan kompetensi, integritas dan pemahaman digital yang memadai agar mampu melayani masyarakat secara profesional.
“Kapasitas SDM yang unggul diharapkan menjawab tantangan pembangunan yang semakin kompleks,” harapnya.
Mantan Kepala Dinas Pariwisata Kaltim itu pun mendorong BPSDM untuk terus berinovasi dalam mengembangkan metode pelatihan dan pembelajaran berbasis teknologi yang adaptif terhadap dinamika zaman.
Ia juga menyoroti pentingnya alokasi anggaran untuk SDM dalam struktur APBD.
Mengacu pada ketentuan mandatory spending, minimal 0,34% anggaran harus dialokasikan untuk pengembangan SDM.
“Ini penting agar SDM yang menjalankan program dan kegiatan bisa menerapkan tata kelola yang baik, bebas dari maladministrasi, dan siap menghadapi perubahan regulasi serta tantangan global,” lanjutnya.
Pengembangan kompetensi, menurutnya, tidak hanya untuk kepentingan organisasi, tetapi juga untuk karir ASN itu sendiri.
ASN diimbau untuk rutin memenuhi kebutuhan jam pelajaran dan pelatihan, sehingga memiliki pemahaman dan pengetahuan yang relevan dengan perkembangan terkini.
“Kalau setiap ASN secara rutin memenuhi jam pelajaran, maka suatu saat ketika menghadapi masalah, pengetahuan yang sudah ter-input itu bisa membantu menghasilkan solusi. Itulah pentingnya pembelajaran berkelanjutan,” jelasnya.
Kepala BPDM Kaltim Nina Dewi menjelaskan, Rakertek digelar dalam rangka memantapkan peran BPSDM Provinsi Kaltim guna menciptakan kolaborasi, sinergi dan sinkronisasi antara BPSDM Provinsi Kaltim dengan seluruh perangkat daerah beserta UPTD di lingkungan Pemerintah Provinsi Kaltim.
Ia menyampaikan, di tahun 2024 BPSDM Provinsi Kaltim telah menjalin kerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota se-Kaltim, kementerian serta lembaga pengembangan SDM pemerintah maupun swasta.
“Pelatihan administrator dan pengawas, orientsi anggota dewan, orientasi PPPK dan jabatan fungsional lainnya,” sebutnya.
Sementara untuk pengembangan kompetensi di bidang teknis, ia mengaku telah dilaksanakan 38 angkatan dengan berbagai jenis diklat teknis sesuai kebutuhan organisasi berdasarkan hasil analisis kebutuhan pengembangan kompetensi tahun 2023.
“Untuk tahun 2025, BPSDM telah bekerja sama dengan kabupaten/kota, kementerian dan lembaga dalam pengembangan kompetensi,” tuturnya. (Adv/diskominfokaltim)
Editor: Emmi

