
SAMARINDA : Anggota DPRD Kalimantan Timur, Darlis Pattalongi, menekankan pentingnya penyesuaian kurikulum pendidikan dasar dengan karakter budaya lokal.
Menurutnya, model pendidikan dari negara lain, seperti Cina dan Jepang, tidak serta-merta cocok diterapkan di Indonesia tanpa mempertimbangkan keunikan budaya masing-masing daerah.
Darlis menjelaskan bahwa pendidikan dasar di Indonesia perlu lebih berfokus pada pembentukan karakter dan mental anak.
“Dalam pendidikan dasar, perhatian utama kita harus pada karakter dan budaya masyarakat kita. Setiap negara punya pendekatan yang berbeda, dan membandingkan langsung sistem pendidikan luar negeri tanpa adaptasi bisa kurang relevan,” ungkapnya Setelah mengikuti Rapat Paripurna DPRD Kaltim, Kamis (14/11/2024).
Lebih lanjut, Darlis menyarankan agar aspek linguistik dan akademik yang lebih spesifik difokuskan pada tahap pendidikan menengah.
Baginya, pendidikan dasar adalah pondasi bagi pembentukan etika dan nilai-nilai lokal yang sesuai dengan budaya masyarakat.
“Karakter dan etika yang sesuai budaya kita perlu menjadi landasan kurikulum dasar. Ini adalah cara membangun generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter,” tambahnya.
Dalam pandangannya, Darlis melihat penyesuaian ini sebagai upaya untuk menghadirkan kurikulum yang relevan dengan lingkungan sosial-budaya anak-anak di Kalimantan Timur.
Ia berharap kurikulum yang diterapkan nantinya mampu menciptakan generasi yang kuat secara moral dan mental, serta memahami nilai-nilai budaya lokal sejak usia dini.(*)

