BERAU: Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menyebut keberadaan bangunan pengaman abrasi pantai (pemecah ombak) sangat penting untuk menahan laju abrasi di sepanjang pantai Biduk-Biduk.
“Makanya, ke depan perlu kolaborasi untuk penanganan abrasi pantai ini. Kalau dibiarkan, habis kampung-kampung di sini akan terkena abrasi,” kata Akmal saat melihat bangunan pemecah ombak di Kecamatan Biduk-Biduk, Kabupaten Berau, Kamis (23/5/2024).
Menurutnya, bangunan pemecah ombak ini sangat diperlukan mengingat terdapat banyak titik lokasi yang berpotensi mengalami abrasi pantai di Biduk-Biduk.
“Ke depan, kita akan terus berikan pembiayaan untuk menahan abrasi ini,” tegasnya.
Dirinya menjelaskan, total potensi abrasi di Kecamatan Biduk-Biduk sepanjang 4 km dengan enam titik lokasi. Sampai tahun 2023 lalu, Pemprov Kaltim di bawah kepemimpinan Gubernur Kaltim Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi telah membangun sepanjang 1.300 meter bangunan pengaman abrasi.
Sebelum mengakhiri masa tugasnya, mantan Gubernur Isran Noor juga sempat melakukan peninjauan ke lokasi tersebut yakni setahun yang lalu.
Selain itu, saat ini sudah dibangun pengaman abrasi sepanjang 115 meter di Kampung Biduk-Biduk di lokasi yang ditinjau Akmal Malik Kamis sore kemarin.
Ia menambahkan, total alokasi anggaran 2021-2023 sebesar Rp32 miliar. Masih ada sisa pantai yang harus ditangani sepanjang 3.762 meter dengan perkiraan anggaran sekitar Rp70 miliar.
Turut mendampingi Akmal Malik saat peninjauan bangunan pemangan abrasi, Asisten I Sekkab Berau Hendratno, Kadisbudpar Berau Ilyas Natsir dan Sekcam Biduk-Biduk Firmansyah.(*)

