SAMARINDA : Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur (Sekdaprov Kaltim) Sri Wahyuni menegaskan bahwa kawasan Maratua, Derawan dan sekitarnya memiliki nilai konservasi yang sangat tinggi.
Oleh karena itu, menurut Sri, diperlukan satu operator terpadu yang dapat mengelola kawasan tersebut secara terintegrasi, profesional, dan tetap mengedepankan prinsip keberlanjutan.
“Di samping kenyamanan wisatawan, juga jangan sampai mengganggu konservasi. Jadi, perlu operator dan BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) sebagai unit pemerintah menjadi operatornya,” ujar Sekdaprov Sri di Olah Bebaya, Kompleks Odah Etam, Jalan Gajah Mada Samarinda, Senin, 7 April 2025.
Ia mengaku sudah ada diskusi terkait hal ini. Sesuai rencana, Forum Group Discussion (FGD) yang akan digelar di Berau bulan ini.
Sejumlah stakeholder dan masyarakat akan diundang untuk memberikan pemahaman dalam mendukung pengelolaan destinasi wisata Derawan dan sekitarnya secara standar internasional di bawah layanan BLUD.
“Jadi orang tetap bisa berwisata, tapi nanti akan ada mekanisme berwisata dengan lebih elegan karena ini destinasi internasional,” tegasnya.
Sekda menjelaskan, Pemprov Kaltim memiliki UPTD di Derawan dan sekitarnya di bawah Dinas Perikanan yang saat ini sedang berproses menjadi BLUD.
“Kenapa harus berproses BLUD, kalau berproses BLUD maka lewat YKAN (Yayasan Konservasi Alam Nusantara). YKAN ini yang berhasil mendapat donatur dari inggris,” ungkapnya.
Mantan Kepala Dinas Pariwisata Kaltim itu menceritakan, Dubes Inggris tahun lalu berkunjung dan menanyakan apa yang diperlukan Kaltim.
“Kita bilang perlu dukungan untuk blue ocean yang ada di Maratua. Setelah kita jelaskan, mereka tertarik lewat YKAN, akhirnya mereka memberi bantuan penanganan pengembangan pariwisata Maratua dan sekitarnya,” terangnya.
Baginya, hal ini sebuah poin. Kaltim punya laut, punya destinasi wisata internasional dan karena pemerintah daerah mau menjaga maka donatur asing datang.
“Itu artinya tidak hanya dengan dana APBD kita bisa mengembangkan Maratua, tapi dengan cara seperti itu. BLUD bisa bekerja sama langsung dengan pihak luar,” ujarnya.
“Kita tunggu mudah-mudahan tahun ini tidak lama BLUD segera jadi, kemudian pengembangannya bisa jalan,” harapnya.

