SAMARINDA: Wajah Kota Tepian makin terang sekaligus estetik. Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda tengah menuntaskan proyek pengadaan dan pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU) dengan ornamen khas pesut Mahakam serta logo Pemerintah Kota Samarinda.
Proyek senilai Rp5,2 miliar yang bersumber dari APBD ini digarap sejak awal Mei 2025, meliputi lima ruas jalan utama: Jalan Kesuma Bangsa (Rp1,8 miliar), Jalan Bhayangkara (Rp1,5 miliar), Jalan Diponegoro (Rp645 juta), Jalan Abul Hasan (Rp602 juta), dan Jalan Imam Bonjol (Rp688 juta).
“Pengadaan dan pemasangan jaringan PJU ini tidak hanya menambah penerangan kota, tetapi juga memperkuat identitas Samarinda dengan ornamen pesut dan lambang Pemkot. Khusus di Jalan Kesuma Bangsa, kami lengkapi juga dengan lampu pedestrian untuk mendukung gaya hidup ramah pejalan kaki,” terang Kasi Prasarana Jalan Dishub Samarinda, Rinjani Kusuma, Rabu, 27 Agustus 2025.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menegaskan proyek penerangan jalan tidak boleh hanya mengejar kuantitas, melainkan harus memperhatikan estetika kota, fungsi fasilitas publik, dan keamanan teknis.
“Saya minta Dishub selalu menjalin koordinasi dalam pelaksanaannya dengan Dinas PUPR dan OPD terkait lainnya, agar proses di lapangan berjalan optimal dan terintegrasi,” ujarnya, Selasa, 3 Juni 2025 lalu.
Andi menekankan pemasangan PJU tidak boleh merusak trotoar maupun menutup saluran drainase. Jika ada pembongkaran, kontraktor wajib mengembalikan kondisi seperti semula dengan material yang sama.
“Pemasangan tidak boleh mengganggu ruang air, trotoar, atau drainase kita. Misalnya jika materialnya itu andesit, maka harus dikembalikan lagi dengan bahan andesit,” tegasnya.
Ia juga menegaskan bahwa proyek LPJU di Samarinda menggunakan kabel tanam demi keamanan dan kerapian, bekerja sama dengan PLN untuk memastikan standar dan efisiensi penggunaan daya.
“Apalagi jalan atau trotoar kita kerap mengalami genangan. Jadi kabel yang dipasang harus sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) dan aspek keamanannya benar-benar diperhatikan,” kata Andi.
“Jika tidak memenuhi tiga hal ini estetika, fungsi publik, dan keamanan maka FHO (Final Hand Over) tidak boleh ditandatangani,” tegasnya.
Lampu PJU menggunakan tiang tipe taper yang lebih kokoh dan tahan lama. Lampu utama berdaya 120 watt, sedangkan lampu pedestrian berbentuk orang berolahraga berdaya 40 watt dengan tinggi tiang 9 meter.
Selain hemat energi, proyek ini juga mengadopsi sistem kabel tanam untuk menjaga estetika kota.
Ornamen pesut Mahakam dipilih sebagai ikon Samarinda, sementara ornamen orang menendang bola di Jalan Kesuma Bangsa melambangkan pusat olahraga warga karena dekat GOR Segiri.
Tiga ruas jalan sudah selesai sejak 30 Juli lalu. Sedangkan proyek di Jalan Kesuma Bangsa dan Bhayangkara ditarget rampung 29 Agustus 2025. Saat ini Dishub fokus pada tahap finishing, khususnya merapikan trotoar yang sempat dibongkar.
“Pak Wali mensyaratkan, kalau trotoar dibongkar harus dikembalikan rapi. Jadi kami sedang merapikan paving dan keramik agar kembali seperti semula,” jelas Rinjani.
Dishub menegaskan proyek PJU ornamen ini bagian dari komitmen pemerintah menjadikan Samarinda sebagai kota terang, aman, dan nyaman bagi warga.
“Pak Wali selalu menekankan Samarinda harus terang, tidak hanya di pusat kota, tapi juga sampai ke pelosok. Pekerjaan ini memang bertahap, sambil membenahi lampu-lampu lama yang masih perlu perawatan,” pungkas Rinjani.
Sejumlah warganet turut menanggapi proyek lampu PJU ornamen pesut Mahakam ini melalui media sosial.
Akun @aquilla232015 menulis,
“Pemborosan gak sih ini? Disitu sudah ada LPJU di median, ditrotoar sudah ada LPJU yang kecil, ditambahi Iagi LPJU yang besar. Seharusnya cukup pemeliharaan bola lampu, atau jaringannya ini malah nambah lampu baru,” sebutnya mengkritisi besaran anggaran yang digunakan.
Tak hanya itu, ada juga kritik dari akun @agustinussantos yang berkomentar,
“Pada intinya berfungsi dengan baik dan tahan lama! Jangan baru beberapa bulan sudah menjadi biasa saja. Terus lampu-lampu yang tidak berfungsi lagi bisa di beresin agar lebih cantik. Jangan di biarkan,” tulisnya pada kolom komentar.

