FLORES : Warga Desa Lewopao, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menutup akses jalan trans Pulau Adonara pada Senin, 3 Februari 2025.
Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap pemerintah daerah yang dinilai mengabaikan perbaikan jalan rusak yang telah bertahun-tahun dikeluhkan warga.
Aksi blokade dilakukan dengan menutup jalan dengan menanam pohon pisang di tengah jalan, menimbun tanah, dan membakar ban, menyebabkan arus transportasi terganggu.
Selain itu, warga memasang spanduk besar bertuliskan “Kami Butuh Keadilan” dan “Pemda Flotim Jangan Tidur”, sebagai bentuk kekecewaan dan tuntutan agar pemerintah segera bertindak.
Tak hanya menutup jalan, warga juga menggelar aksi protes langsung di hadapan Camat Ile Boleng, menyampaikan keluhan terkait kondisi jalan yang rusak parah tanpa ada upaya perbaikan dari pemerintah daerah.
Tokoh masyarakat Lewopao, Dominikus Daton Doni, menegaskan bahwa aksi ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat Kecamatan Ile Boleng.
“Kenapa kami dukung? Karena kami merasa sangat sakit melihat ketimpangan pembangunan di Flores Timur, khususnya di daerah kami yang kurang diperhatikan,” ujarnya dengan nada kecewa.
Ia menyoroti kebijakan pembangunan jalan yang dinilai tidak merata. Menurutnya, proyek pembangunan jalan yang dijanjikan dari Got Itam ke Boleng ternyata hanya terealisasi hingga Lamahelan. Sementara itu, pembangunan jalan justru dilanjutkan secara terpisah dari Herubala ke Pukaone, serta dari Herubala ke Cabang Boleng, kemudian melompat ke wilayah ujung Deri.
“Kami bertanya, apa kesalahan desa-desa seperti Nobo, Lewopao, Herubala, Nobogayak, Lamalaka, dan Deri? Jika memang ada alasan khusus mengapa wilayah kami tidak mendapat perhatian, kami ingin penjelasan resmi dari Pemerintah Kabupaten Flores Timur,” tegas Dominikus.
Warga berharap pemerintah daerah segera merespons tuntutan mereka dengan memberikan solusi konkret untuk pemerataan pembangunan infrastruktur di Kecamatan Ile Boleng.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemerintah Kabupaten Flores Timur belum memberikan tanggapan resmi terkait aksi protes warga Lewopao.

