SAMARINDA : Kabar gembira bagi masyarakat Indonesia, pelatih baru Timnas Indonesia Patrick Kluivert tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu 11 Januari 2025.
Menyambut pelatih anyar tersebut, beberapa suporter dan media massa memadati bandara dikarenakan antusiasme yang sangat tinggi.
Kluivert dan rombongan langsung dijaga keamanan begitu keluar Gate 1 Kedatangan Internasional Terminal 3.
Sebab, suporter dan awak pers yang tadinya menunggu di pembatas menyeruak maju mengepung.
Keputusan PSSI mengganti pelatih menuai pro dan kontra bagi masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, prestasi yang diraih Shin Tae-young membawa punggawa Timnas memperoleh berbagai macam prestasi.
Sempat mengejutkan jagat Nusantara, PSSI mengumumkan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia dalam sesi konferensi pers di Jakarta, Senin lalu.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menepis kekhawatiran terhadap pemilihan Patrick Kluivert sebagai pelatih timnas Indonesia.
Dia menyebut faktor pengalaman tidak jadi penentu. Sepanjang kariernya, Kluivert hanya melatih timnas Curacao dan klub Turki Adana Demirspor pada level senior.
Namun, Erick Thohir tidak melihat itu sebagai penghalang. Sebab, PSSI mencari sosok yang bisa mengendalikan ruang ganti. Dia menyontohkan kiprah Zinedine Zidane bersama Real Madrid.
Zidane juga tidak punya pengalaman sama sekali ketika pertama kali ditunjuk sebagai nakhoda Los Blancos pada 2016.
Meski begitu, dia bisa mempersembahkan tiga trofi Liga Champions, satu mahkota LaLiga, dua gelar Piala Super Eropa, dan dua titel Piala Dunia Antarklub pada periode pertama kekuasaannya di Estadio Santiago Bernabeu.
“Prioritas adalah Eropa, lalu Belanda. Saya sempat wawancara Spanyol, Italia, tapi nanti kulturnya beda lagi, itu (masalah) lagi. (Pelatih) harus menguasai kamar ganti,” katanya dilansir melalui liputan6.com
“Ada yang debat track record Patrick, banyak pelatih yang belum terkenal bisa kuasai kamar ganti seperti Zidane tidak ada track manajer, tiba-tiba oke,” ucapnya.
Sementara itu, Pengamat sepak bola nasional, Anton Sanjoyo, menilai PSSI di bawah kendali Ketua Umum Erick Thohir, sudah memutuskan dan memilih dengan tepat pelatih baru asal Belanda.
Menurutnya, alasannya sangat jelas karena saat ini Timnas Indonesia dihuni sebagian besar pemain keturunan Indonesia-Belanda.
Kendati setuju pelatih baru Timnas Indonesia berasal dari Belanda, Anton Sanjoyo tak serta-merta setuju dengan penunjukan Patrick Kluivert.
“Isu penggantian Shin Tae-yong sudah lama, saya juga berkali-kali katakan penggantinya, harus orang Belanda. Sebab, ada 16-17 pemain adalah pemain keturunan diaspora asal Belanda,” terang Anton Sanjoyo, dalam kanal Youtube Metro TV belum lama ini.
Anton Sanjoyo mengaku terkejut dengan pilihan PSSI menunjuk Patrick Kluivert menggantikan Shin Tae-yong. Hal yang dirasa sedikit aneh adalah dengan kurang menterengnya pengalaman kerja Kluivert.
Meski begitu, ia percaya dengan apa yang sudah diputuskan PSSI. Hanya, ia berharap agar Kluivert tidak banyak mengubah sistem permainan yang sudah diwariskan Shin Tae-yong.(*)

