
KUKAR : Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Kabupaten Kutai Kartanegara (Setdakab Kukar) Dafip Haryanto menutup IRMA Fair Ramadan 1446 Hijriah pada Kamis malam, 27 Maret 2025.
IRMA Fair Ramadan merupakan ajang tahunan yang memadukan syiar Islam dan geliat ekonomi kreatif (ekraf) di Kabupaten Kukar.
Lebih dari sekadar perayaan bulan suci, IRMA Fair Ramadan menjadi bukti bahwa bulan suci juga bisa menjadi momentum akselerasi ekonomi kreatif.
Ajang ini dihelat oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar yang berkolaborasi dengan Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Masjid Agung Sultan Adji Muhammad Sulaiman.
Berbagai kompetisi turut meramaikan event tahunan ini. Mulai dari lomba Habsyi, fashion show busana muslim, kreasi Odah Bejual, mewarnai anak, ranking 1 Islami, videografi, hingga lomba Begerakan Sahur yang tahun ini dimenangkan oleh Sri Muntai.
Dafip Haryanto yang mewakili Bupati Kukar mengatakan bahwa IRMA Fair Ramadan bukan hanya tentang syiar Islam. Namun, juga tentang membangun ekosistem kreatif yang memberdayakan anak muda dan pelaku usaha mikro.
“Kolaborasi antara Pemkab Kukar melalui Dispar dan Masjid Sultan AM Sulaiman ini bertujuan memberikan ruang bagi pemuda agar lebih mengekspresikan kreativitasnya,“ ujarnya.
“Selain itu, kegiatan ini juga menggerakkan roda perekonomian masyarakat melalui lorong-lorong Ramadan yang diisi para pelaku UMKM,” Dafip melanjutkan.
Ia berharap, IRMA Fair bisa terus menjadi wadah bagi anak muda untuk berkarya dan berinovasi. Hal ini sekaligus menjadi ajang yang mendorong pertumbuhan UMKM agar semakin maju.
Dafip juga menekankan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan zaman. Dengan laju pesat ekonomi digital dan industri kreatif, IRMA Fair harus mampu berevolusi agar tetap relevan.
“Harapannya, IRMA tidak hanya bertahan sebagai tradisi tahunan, tetapi juga berkembang sesuai tren. Apa yang digelar tahun ini harus menjadi pemantik bagi program-program kreatif di tahun-tahun mendatang,” tambahnya.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Pemasaran Dispar Kukar Ahmad Ivan menyampaikan bahwa melalui IRMA Ramadan Fair, mereka ingin menghadirkan suasana Ramadan yang lebih semarak.
Ia juga berharap acara ini dapat menjadi tradisi positif yang tidak hanya memperkaya kreativitas masyarakat. Tetapi, juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal.
“Melalui IRMA Ramadan Fair, kami ingin menghadirkan suasana Ramadan yang lebih semarak,” ujar Ivan.
Malam penutupan IRMA Ramadan Fair ini ditutup dengan penyerahan hadiah bagi para pemenang lomba. Kemudian, diikuti penampilan spektakuler dari Sri Muntai, sang juara Begerakan Sahur 2025. (Adv)

