
SAMARINDA: Saat ini di era modern, kalangan masyarakat khususnya anak-anak milenial sekarang, sangat perlu perhatian terkait pendidikan karakter.
Minimnya etika sopan santun menjadi hal yang paling terasa antara anak era dulu dengan era saat ini.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Nidya Listiyono, di Jalan Wijaya Kusuma, Kota Samarinda, Senin (20/11/2023).
“Ini soal etika, kalau dulu kita di sekolah belajarnya budi pekerti, lebih bagaimana kepada attitude atau karakter yang baik,” ungkap Tyo sapaan akrabnya.
“Sebab dulu kita sangat segan kepada guru atau orang tua, kita menyapa, mendatangi. Jika sekarang abai saja kesannya,” lanjutnya.
Lebih lanjut, politikus Partai Golongan Karya (Golkar) itu menyampaikan Soswasbang sebagai bagian dari UUD Negara Republik Indonesia tentang pentingnya persatuan.
“Memperkokoh persatuan di lingkungan masyarakat adalah hal utama yang kami lakukan dan itu implementasi wawasan kebangsaan yang kami sosialisasikan,” jelasnya.
“Karena, pahlawan sekarang tentu berbeda dengan dahulu. Jika dulu perjuangannya menggunakan senjata untuk melawan penjajah, sekarang merdeka melawan permasalahan-permasalahan yang dihadapi bangsa ini,” sambungnya.
Nidya menegaskan, fokus saat ini Lebih kepada memperkuat empat pilar kebangsaan yaitu pancasila, UUD, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
“Kita perkokoh rasa persatuan, rasa nasionalisme. Bagaimana kita mendidik anak-anak kita agar mempunyai karakter yang baik agar menjadi penerus yang unggul, jangan sampai mereka putus sekolah,” jelasnya.
“Kemudian dengan bekerja sesuai profesi masing-masing. Menjauhi aturan yang bertentangan dengan pancasila, memerangi narkoba, dan menuntaskan masalah yang ada di Kaltim, khususnya Samarinda,” lanjutnya.
Kegiatan itu dilaksanakan dengan harapan sosialisasi ini selain memperkokoh pemahaman kebangsaan juga bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi serta memperkokoh persatuan gotong royong. (*)

