

KUTIM: Disdikbud Kutai Timur (Kutim) Kalimantan Timur (Kaltim) memastikan bahwa setiap sekolah memiliki akses internet.
Hal ini bertujuan untuk mengatasi ketidaksetaraan akses teknologi di kalangan siswa.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur, Mulyono mengungkapkan fokusnya pada 2024 untuk meningkatkan konektivitas internet di semua sekolah di Kutim.
“Tahun 2024, saya memprioritaskan bagaimana semua sekolah bisa mendapatkan internet. Masih cukup banyak sekolah di wilayah kita yang belum memiliki akses internet,” ujar Mulyono saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (23/11/2023).
Mulyono menjelaskan bahwa telah dilakukan pemetaan untuk mengidentifikasi sekolah-sekolah yang masih menjadi blankspot, yaitu wilayah tanpa akses internet.
Dalam upaya mencapai tujuan ini, Disdikbud Kutai Timur akan menjalin kerja sama dengan pihak-pihak yang memiliki keahlian dan kapabilitas dalam menyediakan infrastruktur internet.
“Kami akan bekerja sama dengan pihak yang berkompeten untuk menyusun program dan langkah-langkah implementasinya,” katanya.
“Apakah itu dilaksanakan oleh Disdikbud atau Diskominfo, yang terpenting adalah bahwa setiap sekolah dapat memperoleh akses internet,” tambahnya.
“Kami tidak ingin ada satu pun sekolah yang tertinggal dalam menghadapi perkembangan teknologi informasi,” ucapnya.
Pentingnya konektivitas internet di sekolah tidak hanya untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, tetapi juga untuk memperluas akses siswa dan guru terhadap sumber daya pendidikan di dunia maya.
“Dengan memastikan setiap sekolah memiliki akses internet, kami berharap dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih modern, dinamis, dan mendukung kemajuan siswa,” ulasnya.
“Internet bukan hanya sebagai sarana pembelajaran, tetapi juga sebagai pintu gerbang menuju dunia pengetahuan yang lebih luas,” tambahnya.
Peningkatan konektivitas internet di sekolah diharapkan dapat mendukung pendidikan jarak jauh, meningkatkan pemanfaatan sumber daya digital, dan membuka peluang akses informasi yang lebih luas bagi siswa.
Langkah ini juga sejalan dengan visi pembangunan pendidikan yang inklusif dan merata di seluruh Kutai Timur. (*)

