SAMARINDA : Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik mengungkapkan kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraan Pilkada 2024 ialah tingginya migrasi penduduk, sehingga menyebabkan penyerahan C1 untuk pemanggilan tidak terdistribusi dengan baik.
“Namun saya apresiasi langkah-langkah penyelenggara yang sudah menggunakan pendekatan digital. PPS sudah menghubungi semua DPT yang ada di TPS baik melalui panggilan telepon ataupun WhatsApp,” katanya.
“Tinggal harapan kita berdoa, mudah-mudahan mereka yang sudah dihubungi datang untuk menyalurkan hak pilihnya karena ini pertaruhan untuk demokrasi kita,” kata Akmal.
Hal itu ia katakan usai meninjau dua lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Samarinda, yaitu TPS Lapas IIA Samarinda di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Pasar Pagi dan TPS 09 di eks Bandara Temindung Kelurahan Bandara.
Menurutnya, untuk Ibu Kota Provinsi Kaltim ini tantangannya cukup besar mengingat hanya ada satu pasangan calon (paslon).
“Mudah-mudahan imbauan-imbauan dari pemerintah daerah kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya bisa membuat masyarakat berbondong-bondong datang ke TPS,” harapnya.
Ia menjelaskan, monitoring ini untuk memastikan hak-hak pemilih terpenuhi dan penyelenggara pemilu dapat bekerja dengan baik, terutama melakukan langkah-langkah lebih persuasif, lebih aktif dengan pendekatan-pendekatan digital serta memastikan pengamanan berjalan dengan baik.
“Itu kenapa kami, Forkopimda, ada Bapak Pangdam dan Kapolda, DPRD, ibu Sekda juga, KPU dan Bawaslu Kaltim hadir. Sekali lagi untuk memastikan pemerintah untuk mendukung proses demokrasi kita,” pungkasnya.
Selanjutnya, Pj Gubernur beserta rombongan melanjutkan monitoring ke Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Bontang dan Balikpapan dengan menggunakan dua unit helikopter dari landasan eks Bandara Temindung Samarinda.(*)

