JAKARTA : Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan, saat ini Pemerintah terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi agar dapat mencapai 8 persen, diiringi dengan inflasi yang relatif lebih terkendali.
“Hingga kini, pertumbuhan ekonomi rata-rata masih berada pada angka 5 persen (yoy) dan inflasi rata-rata dapat dijaga pada angka 1,5 persen,” kata Menko Airlangga dalam acara Grafika Talkshow : Peran dan Peluang Kampus dalam Agenda Hilirisasi dan Mewujudkan Ketahanan Energi di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Selasa 4 Februari 2025.
Inflasi tersebut dapat dikendalikan berkat kerja sama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk memantau fluktuasi inflasi secara rutin.
Diakui, hilirisasi menjadi salah satu andalan Pemerintah, dalam meningkan pertumbuhan ekonomi. Karena dinilai mampu mendorong peningkatan nilai tambah dan daya saing berbagai komoditas.
Lebih jauh, institusi perguruan tinggi diharapkan, dapat berperan penting dalam menyajikan inovasi. Untuk mendorong agenda hilirisasi, dan mewujudkan ketahanan energi ke depan.
“Kita lihat hari ini Indonesia berpengalaman untuk menggunakan komoditas sebagai keunggulan pertumbuhan,” ujarnya.
Seraya menambahkan, kalau kita ingat dari zamannya Presiden Soeharto, kita unggul di sawit, dan di migas.
Migas itu lanjutnya, berproduksi pada waktu itu 1,6 juta barrel oil per day dan dengan itu kita bisa menjadi negara yang pertumbuhannya 7 persen.
Terkait dengan upaya hilirisasi tersebut, Menko Airlangga menuturkan, Pemerintah sejatinya telah mulai menerapkan sejak 2009 lalu. Dengan adanya undang-undang yang mengatur tentang, pertambangan mineral dan batubara. Dimana Pemerintah memutuskan, tidak mengekspor bahan mentah.
Hal ini didasarkan diantaranya karena komoditas bauksit, yang diekspor oleh Indonesia ke negara lain. Diproses untuk menjadi blok mesin, yang dimanfaatkan oleh Indonesia bagi sektor otomotif.
Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah melihat peluang dalam pemanfaatan komoditas dengan lebih baik melalui hilirisasi.
Selain melakukan hilisasi pada sektor sumber daya alam, Menko Airlangga menyebutkan, Pemerintah juga melakukan hilirisasi pada sektor pertanian.
Dimana salah satu komoditas unggulan ekspornya, yakni sawit. Pada tahun 2024 sendiri, Indonesia telah memproduksi CPO hampir 50 juta ton dan saat ini Indonesia telah menggunakan Biodiesel B40.
“Dengan adanya biofuel tersebut diharapkan, dapat meningkatkan daya tahan energi di dalam negeri,” tutur Menko Airlangga Hartarto.

