JAKARTA : Panduan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Lingkungan Pesantren, harus dimanfaatkan pimpinan pondok pesantren untuk memperkuat penanaman karakter bagi para santri.
Demikian Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama (Kemenag), Abu Rokhmad, dalam edaran pers yang diterima narasi.co, Minggu (5/1/2025).
Menurut Abu Rokhmad, implementasi program MBG ini tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi. Tetapi juga sebagai bagian dari penguatan karakter peserta didik.
“Program MBG bukan sekadar inisiatif, untuk memenuhi kebutuhan gizi peserta didik. Tetapi juga menjadi media pembelajaran karakter,” kata Abu Rokhmad.
Contohnya, kata Abu Rochmad, dalam pelaksanaan MBG ada pembiasaan bagi para santri untuk mempraktikan nilai spiritual.
“Karena diajarkan berdoa sebelum makan, mempraktikan nilai toleransi karena mereka diajarkan untuk antre, tidak saling serobot dan sebagainya,” imbuhnya.
Ditjen Pendis Kemenag menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 10 tahun 2024 tentang Panduan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Lingkungan Pesantren.
Abu Rokhmad menuturkan, surat edaran yang diterbitkan pada 31 Desember 2024 diperuntukkan bagi seluruh pondok pesantren di Indonesia.
“Seluruh entitas Pendidikan Islam siap menyukseskan Makan Bergizi Gratis yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo,” tuturnya.
Ditambahkan, edaran kali ini diterbitkan untuk menjadi panduan implementasi MBG di pondok pesantren.(*)

