SAMARINDA: Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Kalimantan Timur (Kaltim) periode 2024-2029 resmi dilantik oleh Ketua PWI Pusat Hendry Ch. Bangun.
Pelantikan ini dihadiri oleh berbagai pejabat daerah, anggota PWI dan IKWI, serta undangan lainnya, berlangsung di Gedung Olah Bebaya Kantor Gubernur Kaltim, Jumat (26/7/2024).
Dalam sambutannya, Hendry menyatakan, media pers Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga kedaulatan bangsa.
“Itulah tugas berat kita sebagai pengurus PWI. Kita berbeda dengan organisasi lain yang mungkin lebih reaktif terhadap masalah, namun kita fokus membangun bangsa,” ujarnya.
Hendry juga menyoroti pentingnya kompetensi dan pendidikan bagi wartawan, dengan program kerja PWI Pusat yang berfokus pada pendidikan dan pelatihan kompetensi di seluruh provinsi.
“Saya berharp PWI Kaltim harus terus semangat membantu.Kesejahteraan itu akan datang sendirinya apabila memiliki kompetensi. Kompetensi yaitu untuk beradaptasi dengan segala perubahan,” ucapnya.
Menurutnya, PWI tidak akan ada artinya apabila tidak melakukan peningkatan kompetensi dan wawasan anggotanya. Jika sudah dilakukan, PWI akan sukses, diakui pemerintah dan negara.
Hendry juga menyampaikan apresiasinya kepada pengurus PWI yang baru dilantik dan berharap mereka dapat terus semangat membantu meningkatkan kompetensi wartawan di Kalimantan Timur.
“Saya ucapkan selamat kepada pengurus PWI yang dilantik hari ini. Mari kita terus bahu membahu, apapun yang terjadi biarkan saja, kita fokus bekerja dan bekerja,” ujarnya.
Senada dengan Ketua PWI Pusat, Ketua PWI Kaltim Abdurrahman Amin menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kualitas jurnalistik di Kalimantan Timur.
Prioritas utama untuk periode ini meliputi peningkatan kompetensi wartawan, penyediaan fasilitas organisasi yang representatif, dan menjadikan PWI sebagai organisasi yang inklusif.
Selain itu, Ketua PWI Kaltim menekankan pentingnya meningkatkan kompetensi wartawan agar mereka bisa menghasilkan karya yang berharga dan berdampak pada kesejahteraan.
“Saya kembali mengingatkan bahwa kesejahteraan adalah dari kompetensi,” tutupnya.(*)

