
Bontang – Bangun kerja sama pemagangan welder dengan negara Korea Selatan (Korsel), Bontang harus mampu memenuhi seluruh syaratnya.
Anggota Komisi I DPRD Kota Bontang, Rusli mengatakan peluang kerja sama Bontang dan Korea Selatan harus ditanggapi serius oleh pemerintah kota (Pemkot).

Membangun kerja sama bukanlah hal yang mudah. Ada syarat dan ketentuan harus dipenuhi.
“Banyak hal yang bentuknya kerja, namun akhirnya gagal karena tidak memenuhi syarat-syaratnya,” kata Rusli, Selasa (9/8/2022).
Salah satu contohnya, Pemerintah Kota Bontang pernah melakukan kunjungan ke Negara Amsterdam(Belanda) dalam upaya percontohan tata cara penanganan banjir.
Dari kunjungan tersebut Amsterdam menawarkan kerja sama penanganan banjir. Namun tawaran tersebut tidak berhasil lantaran tidak memiliki pola yang jelas dan serta syarat dan ketentuan yang diminta Amsterdam tidak dipenuhi oleh Pemkot Bontang.
“Maka rencana kerja sama tersebut batal,” terangnya.
Ia pun mengakui upaya kerja sama Bontang-Korea Selatan merupakan sesuatu yang menarik. Dimana Bontang juga terkenal sebagai kota Industri dan kota pengangguran tertinggi di Kalimantan Timur (Kaltim).
“Kenapa kota Industri di kenal sebagai kota pengangguran tertinggi?, Ya karena SDM-nya tidak dibina dengan baik. Melalui upaya kerja sama ini diharapkan mampu meningkatkan SDM anak-anak kita. Tapi Pemkot harus melengkapi syarat dan ketentuan dari Korea Selatan,” tuturnya.
Adapun salah satu syarat yang diminta oleh Korea Selatan adalah tenaga welder diikutkan dalam program tersebut harus yang sudah bersertifikat welding, memiliki pengalaman kerja minimal dua tahun dan ijazah S1.
“Nah ini salah satunya, apakah pemerintah bisa menyanggupi itu nggak,” tandasnya.

