JAKARTA: Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) terus mendorong penguatan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih melalui transformasi digital.
Salah satu langkah strategis yang ditempuh adalah optimalisasi teknologi digital, terutama melalui platform microsite yang dirancang untuk meningkatkan tata kelola koperasi secara cepat, transparan, dan akuntabel.
Hal tersebut disampaikan Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi saat membuka kegiatan Sosialisasi Microsite Kopdes/Kel Merah Putih secara daring pada Senin, 28 Juli 2025.
Menurut Budi Arie, transformasi digital bukan lagi pilihan, melainkan keharusan yang harus dijalankan oleh koperasi agar tidak tertinggal dari perkembangan zaman.
Digitalisasi, lanjutnya, merupakan fondasi utama dalam menciptakan koperasi modern yang inklusif dan kompetitif.
“Microsite Kopdes/Kel Merah Putih adalah aplikasi mini berbasis web yang menampilkan profil dan informasi koperasi. Platform ini menjadi bentuk kehadiran digital koperasi yang menjamin keterbukaan informasi dan meningkatkan visibilitasnya di ruang digital,” jelasnya.
Sosialisasi tersebut turut dihadiri Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono, Sekretaris Kemenkop Ahmad Zabadi, serta para pejabat Eselon I.
Peserta kegiatan ini berasal dari Dinas Koperasi dan Dinas Kominfo seluruh Indonesia.
Menkop menyebut bahwa pemanfaatan microsite bertujuan meningkatkan transparansi dan akses informasi koperasi.
Selain itu, platform ini bisa digunakan untuk promosi potensi masing-masing koperasi, integrasi program dengan pemerintah dan mitra, hingga menjadi portal resmi Kopdes/Kel Merah Putih.
“Microsite ini dirancang untuk menghadirkan koperasi secara digital (digitally present). Ini adalah fase pertama dari tiga tahapan transformasi digital koperasi, yaitu hadir digital, go online, dan go global,” kata Budi Arie.
Ia juga mengajak seluruh kepala dinas yang membidangi koperasi dan komunikasi di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk aktif mendorong pengurus Kopdes/Kel Merah Putih menggunakan microsite secara maksimal.
Tak hanya itu, pemerintah berkomitmen meningkatkan kapasitas kelembagaan dan SDM koperasi desa. Menurut Menkop, program Kopdes/Kel Merah Putih merupakan Program Strategis Nasional yang akan dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Panjang Pemerintahan Presiden Prabowo mulai tahun 2026.
“Koperasi desa harus menjadi kekuatan ekonomi yang memberi energi dan peluang bagi warga desa untuk menjadi pelaku usaha yang tangguh, mandiri, dan berkelanjutan,” tegasnya.
Sementara itu, Wamenkop Ferry Juliantono menargetkan sebanyak 3.000-5.000 unit Kopdes/Kel Merah Putih dapat mulai beroperasi pada Agustus 2025 di berbagai wilayah Indonesia.
Untuk mencapai target tersebut, ia meminta seluruh Kepala Dinas Koperasi melakukan inventarisasi koperasi di bawah binaannya guna dijadikan percontohan (mockup) dalam proses operasionalisasi.
“Pemerintah pusat akan segera menyelesaikan petunjuk pelaksanaan (juklak) yang mencakup skema pembiayaan, model bisnis, proses operasional, penggunaan aset, hingga pelatihan. Juklak tersebut akan segera dikirimkan ke dinas dan satgas di tingkat provinsi serta kabupaten/kota,” ujarnya.
Sekretaris Kemenkop, Ahmad Zabadi, menambahkan bahwa pihaknya juga akan merilis Surat Edaran sebagai panduan teknis dalam memperkuat kelembagaan Kopdes/Kel Merah Putih, khususnya terkait optimalisasi dan pengembangan microsite.
“Peluncuran microsite ini menjadi bagian dari upaya sistematis pemerintah dalam menghadirkan koperasi yang modern, adaptif, dan berdaya saing tinggi di seluruh wilayah Indonesia,” pungkas Zabadi.

