BANDUNG: Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) menjalin kerja sama strategis dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) guna memperkuat program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih, sebagai pilar industrialisasi berbasis desa.
Kerja sama ini ditegaskan dalam pertemuan antara Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, dan Rektor ITB, Tatacipta Dirgantara, di Kampus ITB, Bandung, Kamis, 26 Juni 2025.
Dalam siaran pers yang diterima narasi.co pada Sabtu, 28 Juni 2025, Wamenkop Ferry menyampaikan pentingnya peran perguruan tinggi sebagai think tank negara yang mendorong kebijakan pembangunan berbasis ilmu pengetahuan.
“Universitas harus kembali menjadi lembaga yang menyediakan dasar teknokratik pembangunan, terutama untuk memperkuat koperasi sebagai motor ekonomi desa,” ujar Ferry.
Ferry menegaskan bahwa industrialisasi nasional harus berakar pada pengembangan koperasi desa, dengan riset dan inovasi sebagai landasan utama.
Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnasiptek).
“Industrialiasi berbasis desa adalah jalan menuju kesejahteraan yang inklusif. Dan itu hanya mungkin jika didukung oleh riset dan data yang kuat,” katanya.
Ia menambahkan bahwa saat ini sebanyak 80.367 Kopdes/Kel Merah Putih telah terbentuk, dengan 68.000 di antaranya sudah berbadan hukum.
Setiap koperasi ditargetkan memiliki modal awal Rp3 miliar, sehingga total nilai investasi mencapai sekitar Rp250 triliun.
Ferry menuturkan, kehadiran koperasi Merah Putih akan mempermudah masyarakat desa mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Kini, penyaluran KUR dapat dilakukan langsung ke koperasi, bukan lagi perorangan.
“Ini akan mempercepat penyerapan KUR sebesar Rp300 triliun dan memperluas dampaknya ke komunitas desa,” jelasnya.
Ia juga menyebut, industrialisasi tidak boleh hanya berhenti pada hilirisasi sumber daya mineral. Narasi ini harus dikoreksi agar desa tidak terus tertinggal.
“Kita harus bangun industri dari hulu, tengah, hingga hilir, dan menjadikan koperasi desa sebagai pelakunya. Ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo dalam Asta Cita, yaitu membangun Indonesia yang maju secara terukur, terarah, dan menyeluruh,” tegasnya.
Pertemuan dengan ITB menjadi tonggak awal penyusunan roadmap Kopdes/Kel Merah Putih yang berbasis evidence-based policy.
Wamenkop menyebut kampus harus menjadi mitra utama negara dalam merancang dan mengevaluasi kebijakan strategis nasional.
“Kami mengajak kampus, dimulai dari ITB, untuk menjadi bagian dari penguatan koperasi dan kebijakan industrialisasi desa yang menjaga keberlanjutan ekosistem,” tuturnya.
Selain dengan ITB, Ferry mengungkap bahwa pihaknya telah menjadwalkan pertemuan dengan berbagai rektor perguruan tinggi di seluruh Indonesia sebagai bagian dari penyusunan peta jalan dan implementasi Kopdes/Kel Merah Putih secara nasional.

