JAKARTA: Batuk pilek (bapil) adalah penyakit umum akibat infeksi virus, namun jika tidak ditangani dengan tepat bisa berdampak pada kesehatan dan daya tahan tubuh, terutama pada anak-anak.
Karena itulah, banyak orang tua yang langsung memberikan obat kepada anak saat terserang batuk pilek, bahkan sebelum memeriksakannya ke dokter.
Lalu, kapan sebenarnya anak boleh diberikan obat saat batuk pilek, dan kapan harus dihentikan?
Dalam acara peluncuran OB Combi Anak Batuk Pilek di Hotel Mulia, Selasa, 29 Juli 2025, Spesialis Anak dr. Kanya Ayu Paramastri, Sp.A menjelaskan bahwa pemberian obat untuk anak tergantung pada periode infeksi virus di dalam tubuh.
“Satu periode infeksi virus itu rata-rata berlangsung 5–7 hari, tapi bisa sampai 10–14 hari. Bahkan, pada beberapa kondisi bisa sampai 21 hari. Jika keluhan sudah tidak ada, maka pemberian obat bisa dihentikan,” ujar dr. Kanya, yang akrab disapa Momdoc.
Ia juga menegaskan bahwa obat batuk pilek anak yang sudah dibuka sebaiknya tidak disimpan atau digunakan ulang.
“Obat yang sudah terbuka dan tidak habis, sebaiknya dibuang saja. Karena ada risiko terkontaminasi virus atau terpengaruh oleh suhu lingkungan. Daripada disimpan lalu dikonsumsi kembali, lebih aman dibuang,” jelasnya.
Menurut dr. Kanya, setiap produk obat juga memiliki petunjuk masa pakai yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, orang tua diminta untuk selalu membaca keterangan yang tertera pada kemasan atau leaflet.
“Setiap produk punya penelitian dan formulasi masing-masing. Biasanya ada keterangan jika dalam 7–8 hari belum sembuh, maka harus kembali ke dokter atau mengganti obat baru,” tambahnya.
Menjawab kebutuhan orang tua dalam merawat anak saat batuk pilek, Combiphar meluncurkan varian terbaru dari produk OBH Combi, yaitu OB Combi Anak Batuk Pilek.
“OBH Combi yang sejak 1972 telah dipercaya sebagai obat batuk dan pilek keluarga Indonesia, kini hadir dalam varian terbaru dengan rasa stroberi yang disukai anak-anak,” ujar Weitarsa Hendarto, Direktur Business Unit Marketing & International Operations Combiphar Group.
Produk ini diformulasikan khusus untuk meredakan batuk dan pilek tanpa disertai demam.
“Kami memahami tantangan orang tua saat anak enggan minum obat. Kehadiran varian baru ini diharapkan bisa menjadi solusi yang lebih nyaman bagi anak-anak,” imbuh Weitarsa.
Sementara itu, Sandi Wijaya, GM Marketing Consumer Healthcare Combiphar, mengatakan bahwa varian ini melengkapi rangkaian produk OBH Combi yang telah ada.
“Sebelumnya sudah ada OBH Combi Anak Batuk Flu. Kini, dengan hadirnya OB Combi Anak Batuk Pilek, rangkaian produk kami semakin lengkap untuk berbagai kondisi batuk pada anak,” pungkasnya.

