Samarinda – Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan provinsi yang damai, harmonis, tidak ada konflik suku, agama dan ras (SARA) serta tidak ada hal berat yang menyebabkan pecahnya Kaltim.
Demikian ditegaskan langsung Gubernur Kaltim Isran Noor dalam pidatonya di acara pengukuhan Ketua DPD Partai Demokrat Kaltim Irwan alias Irwan Fecho di Hotel Mercure, Jumat (11/3/2022).
“Karena selalu berada pada posisi masing-masing dengan kondisi-kondisi yang diberikan persyaratan oleh masing-masing ketentuan,” kata Isran.
Ia mengatakan, kalau suatu komunitas masyarakat di sebuah bangsa jika sudah melaksanakan yang namanya di luar ketentuan dalam tanda petik bersenang hati maka dia mengundang konflik.
“Itu yang saya hindari dan selalu saya ucapkan di Kaltim,” tegasnya.
Politikus Partai Nasdem itu pun meminta agar wali kota, bupati dan gubernur sekalipun jangan kerap merasa pintar sendiri.
“Jadi pelihara suasana Kaltim yang menurut saya adalah provinsi yang paling taat dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia,” pintanya.
Sejak merdeka, Kaltim adalah wilayah penghasil minyak terbesar dan bahkan sekarang dari sumber daya alam (SDA) ini menjadi sebagai sumber pendapatan negara.
Selain itu Kaltim juga merupakan penghasil kayu terbesar dan terbaik sejak tahun 70-an dan berhasil mengalahkan beberapa perusahaan kayu di Jakarta.
Di sisi lain, diakuinya bahwa saat ini sudah banyak berkembang perusahaan kayu yang bagus tapi dari segi interior belum ada yang bisa mengalahkan hasil dari Kaltim.
“Meski SDA seperti minyak, kayu dan batu bara dengan kondisi yang begitu besar diberikan kepada bangsa dan negara, Kaltim tidak pernah berniat untuk merdeka,” terangnya.
“Karena kalau Kaltim rakyatnya dan pemerintahnya jika tidak puas dengan kebijakan pusat, selalu melakukan hal-hal yang konstitusional,” pungkasnya.

