PENAJAM PASER UTARA: Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) mengaku gembira karena Sentra Unggul Nusantara (SUN) Hub menghadirkan solusi penyediaan material konstruksi dengan sistem pergudangan pintar yang ramah lingkungan.
“Ini akan menjadi kawasan penyimpan material konstruksi yang paling ramah lingkungan di Indonesia,” puji Jokowi saat meresmikan SUN Hub di Ibu Kota Nusantara (IKN), Rabu (17/1/2024).
Menurutnya, kebutuhan material konstruksi eksterior dan interior pasti sangat tinggi melihat pesatnya pembangunan IKN. Ruang untuk berkembang pun masih sangat besar.
“Kehadiran SUN Hub akan sangat membantu para kontraktor mendapatkan berbagai material yang dibutuhkan untuk pembangunan di Ibu Kota Nusantara,” yakinnya.
Ia berharap, kehadiran SUN Hub dengan show room yang lengkap dan interaktif dapat membantu para kontraktor mendapatkan material konstruksi secara cepat.
Dirut PT Sentra Unggul Nusantara (SUN) Richard Sugiyanto menjelaskan, SUN Hub merupakan kolaborasi dari sejumlah perusahaan yang menyatu untuk membantu pembangunan IKN dalam bidang penyediaan material konstruksi.
“Kami ingin berkontribusi untuk mempercepat pembangunan IKN. Di sini bergabung perusahaan-perusahaan yang sudah berpengalaman selama 50 tahun. Kami memiliki tidak kurang dari 50 gudang di Indonesia,” jelasnya.
Hingga saat ini SUN Hub sudah menyuplai kebutuhan material konstruksi IKN sekitar 30 proyek IKN. Antara lain untuk Istana Presiden, lapangan upacara, Kantor Presiden dan kantor menteri koordinator.
Richard mengaku, sedikitnya 3.000 tenaga pendukung dilibatkan untuk operasional SUN Hub ini.
Selain itu, mereka juga ingin mendorong partisipasi UMKM lokal dalam pembangunan IKN dan bekerjasama dalam SUN Hub.
“Mohon doa restu agar SUN Hub bisa menjadi pelopor gudang pintar ramah lingkungan sekaligus menjadi sentra perniagaan material konstruksi IKN,” pintanya.
Tampak hadir menyaksikan peresmian SUN Hub, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju. (*)

