Samarinda – Pemerintah Republik Indonesia berkomitmen akan mengurangi 70 persen sampah plastik laut pada tahun 2025 mendatang. Demikian disampaikan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam forum internasional One Ocean Summit yang diselenggarakan Prancis melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (11/2/2022).
Jokowi mengatakan, berbagai upaya terus dijalankan mulai dari rencana aksi penanganan sampah plastik laut hingga pembangunan pembangkit listrik berbahan baku sampah.
Bahkan dari rencana aksi tersebut, Jokowi mengklaim bahwa pemerintah mampu menghasilkan 10 megawatt listrik dalam satu hari dari pengolahan 1.000 ton sampah.
Bukan hanya itu, ekosistem mangrove (hutan bakau) tengah menjadi perhatian.
“Ekosistem mangrove juga menjadi perhatian. Kami menargetkan rehabilitasi mangrove seluas 600 ribu hektare hingga tahun 2024,” tegas Jokowi.
Ia pun meyakini bahwa upaya ini tidak hanya berdampak pada kelestarian lingkungan laut dan pembangunan berkelanjutan saja, namun juga pada perubahan iklim sehingga pihaknya mengajak negara-negara lain untuk bersama-sama memperhatikan kelestarian kawasan laut.
Dalam kesempatan yang sama, Mantan Wali Kota Solo itu berpendapat bahwa pengelolaan lingkungan laut perlu ditempatkan dalam dimensi pembangunan berkelanjutan dan menjadi bagian untuk mendukung pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19.
Di sisi lain Jokowi mengatakan, pihaknya telah mengambil langkah terobosan untuk pengentasan kemiskinan dan kelestarian komoditas bernilai ekonomi tinggi dengan kebijakan penangkapan ikan terukur dan berbasis kuota yang didukung sistem pengawasan terintegrasi berbasis teknologi.
“Kami telah mengambil langkah terobosan seperti kebijakan penangkapan ikan terukur dan berbasis kuota yang didukung sistem pengawasan terintegrasi berbasis teknologi serta pengembangan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal untuk pengentasan kemiskinan dan kelestarian komoditas bernilai ekonomi tinggi,” ujarnya.

