SAMARINDA: Menjelang bulan Ramadhan 1444 H, pemkot Samarinda menggelar inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah agen penyalur barang pokok penting (bapokting), Selasa (7/3/2023).
Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso memimpin jalannya sidak. Setidaknya, ada 6 titik sasaran sidak, yakni Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Varia Niaga, PT Dermaga PS, PT Indo Marco Adi Prima, PT Cahaya Setia Purnama, Pasar Segiri dan Indo Grosir.
Menurut Rusmadi, tidak ada temuan signifikan dalam sidak kali ini. Kebutuhan pokok seperti beras dan minyak goreng berada dalam kondisi aman. Beras berada pada harga 60 per sak (5 kilo), Minyak curah dengan harga Rp 14 ribu.
“Biasanya komuditas yang menjadi keluhan ibu-ibu, yakni beras dan minyak. Alhamdulillah dalam kondisi aman,”ungkap Rusmadi.
Komuditas lain seperti ayam potong masih stabil yakni berada pada harga Rp 30 ribu – Rp 31 ribu. Sedangkan telur sehat bertengger di angka Rp 25 ribu per mika (10 butir) dan telur standar berada pada harga Rp 55 ribu per piring (30 butir).
“Tadi kami hanya menemukan bawang putih naik Rp 3 ribu per kilo. Dari harga 28 menjadi Rp 30 ribu,” ujar Rusmadi.
Komoditas lain yang harganya melonjak, yaitu ikan layang dari Rp 60 ribu menjadi Rp 65 ribu dalam dua hari terakhir.
“Alhamdulillah kami bersyukur karena dari sisi persediaan terutama untuk kebutuhan pokok masyarakat beras, kemudian gula tepung, minyak goreng, daging dalam kondisi terjaga dan relatif stabil,” ungkap Rusmadi.
Lebih lanjut menurutnya, Pemkot Samarinda akan melakukan pantauan secara berkala terhadap harga dan ketersedian bapokting serta melakukan strategi dalam rangka menekan inflasi di bulan ramadan.
“Dinas Perdagangan akan melakukan pasar murah. Hari ini juga Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian pun sudah melakukan strategi pengendalian inflasi,” ucapnya.
“Pemerintah kota tetap berupaya maksimal. Pasar murah dalam bulan ramadan pun tetap dilakukan untuk meringankan masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu,Ibrahim (35) pedangan ikan di Pasar Segiri mengatakan, naiknya ikan laut dikarenakan pasokan dari TPI Selili berkurang. Menurutnya, ikan yang biasa datang dari Sulawesi telat datang.
“Menurut info dari nelayan, ikan susah di dapat karena cuaca dan BBM yang naik,” tuturnya.
Hadir mendampingi dalam sidak tersebut, perwakilan Polresta Samarinda, Kodim 0901, Komisi II DPRD, Sekda, Kadinkes, Kadis Koperasi UKM, Kadis Perdagangan, Kadis Perikanan, Ka Satpol PP, Kadishub, Dirut Perumda Varia Niaga, Ka Perwakilan BI, Kabag SDA, dan Kabag Ekonomi Kota Samarinda

