SAMARINDA: Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor mengungkapkan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Kaltim.
Ia dengan tegas menyatakan rasa kecewanya karena belum mampu mengatasi masalah kemiskinan yang masih melanda Kaltim.
Isran merasa sedih karena Kaltim dianugerahi kekayaan alam yang melimpah, masih memiliki sejumlah besar warga yang hidup dalam kondisi miskin.
“Presentasenya ada di angka 6,3 persen, walaupun secara nasional kaltim ini sudah lebih baik, dimana nasional itu 10,5 persen rata-ratanya,” tuturnya.
Demikian Isran saat sambutan sekaligus membuka acara Pengembangan Kompetensi ASN dan Orientasi PPPK lingkungan Pemerintah Provinsi Kaltim, di Hotel Mercure, Jum’at (29/9/2023).
Untuk mengatasi masalah ini, Gubernur Isran serius dengan memulai proyek Rumah Layak Huni (RLH).
Hingga saat ini, hampir 500 unit RLH telah dibangun, dan ia berharap jika berhasil membangun 5.000 unit, maka tingkat kemiskinan dapat menurun drastis, di bawah angka 2 persen.
Namun, proyek RLH juga menghadapi sejumlah kendala, terutama terkait sumber dana dan tenaga kerja. Isran menjelaskan mereka berkolaborasi dengan pihak swasta, seperti perusahaan batu bara dan sawit, untuk mendapatkan dukungan finansial.
“Tapi yang menjadi kendala, ketika dana masuk, artinya pembangunan harus segera dilaksanakan. Namun karena keterbatasan tenaga kerja, kita bersama pihak TNI juga kewalahan, ditambah proyek ini juga bukan rehab rumah,” lanjutnya.
Isran juga mengaitkan masalah kemiskinan ini dengan rencana Kalimantan untuk menjadi Ibukota Kota Nusantara (IKN) .
Ia menekankan kesenjangan sosial yang masih ada akan menjadi sebuah halangan besar jika tidak segera ditangani.
“Urusan pendidikan, kesehatan, dan sosial lainnya, itu sudah ditangani negara, maka fokus kami adalah membangun proyek RLH ini di daerah,” jelas Isran Noor. (*)

