Samarinda – Resmi menjadi sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Kaltim periode 2022-2027 Irwan Fecho sampaikan tiga catatan kritis atas perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Benua Etam sesuai dengan amanat Undang-Undang (UU) Nomor 3 tahun 2022 tentang IKN.
Bagi dia penting untuk menyampaikan ini karena teringat pernyataan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga adalah politikus Partai Demokrat, bahwa membangun ibu kota hakikatnya adalah membangun kehidupan, membangun sistem, bukan sekadar membangun infrastruktur fisik.
“Penting untuk saya sampaikan tentang catatan kritis dari Partai Demokrat DPR RI terkait dengan IKN yang akan dibangun di sebagian wilayah Kaltim,” kata Irwan dalam sambutan perdananya usai resmi dilantik di Hotel Mercure, Jumat (11/3/2022).
Untuk itu, tiga catatan pentingnya adalah pertama, perihal waktu yang tidak bisa dilakukan dengan terburu-buru.
“Penting untuk menyempurnakan semua konsep dan proses menuju IKN,” katanya.
Kedua, Anggota Komisi V DPR ini melanjutkan, masalah lingkungan. Dalam pembangunan IKN ini, penting untuk juga melakukan pengelolaan lingkungan hidup yang bekelanjutan (environtmental sustainable development).
Dan terakhir, sebut Irwan, kajian terkait keamanan dan pertahanan yang juga menjadi catatan kritis Partai Demokrat, bahwa keamanan dan pertahanan pada IKN harus sangat diperhatikan, mengingat rencana lokasi dari IKN itu sendiri.
“Sementara itu, pendanaan juga harus dipertimbangkan sungguh-sungguh, utamanya terkait kondisi fiskal dan kemampuan APBN, tidak lupa juga persoalan psikologi sosial masyarakat, atas dampak langsung maupun tak langsung terhadap pembangunan IKN,” pinta Irwan.
Diketahui, pengurus Demokrat Kaltim periode 2022-2027 merupakan kader-kader terpilih dan terbaik. Total pengurus DPD Partai Demokrat Kaltim periode 2022-2027 yang dilantik hari ini berjumlah 136 orang yang sangat beragam dan heterogen.
Baik secara gender yang terdiri dari 88 orang (65 persen) kader laki-laki dan 48 orang (35 persen) kader perempuan, terbagi dari berbagai generasi yakni generasi Z berjumlah 17 orang (13 persen), generasi milenial berjumlah 89 orang (65 persen), generasi X sejumlah 25 orang (18 persen), dan generasi babby bommer 5 orang (4 persen). Juga berasal dari kader lama dan kader baru, berlatar profesi dan agama yang beragam, dan berasal dari 13 suku bangsa yang berbeda.

