TANGERANG: PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) memastikan kesiapan penuh dalam menyambut kepulangan sekitar 200.000 jemaah haji asal Indonesia yang tiba melalui 524 penerbangan debarkasi di berbagai bandara kelolaannya.
Proses kedatangan ini akan berlangsung selama 30 hari, terhitung mulai 12 Juni hingga 11 Juli 2025.
Wakil Direktur Utama InJourney Airports, Achmad Syahir, menyebut kepulangan jemaah haji merupakan momen istimewa yang memerlukan kesiapan dan sinergi tinggi di seluruh titik pelayanan bandara.
“Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji saat tiba di tanah air. Ini adalah bagian dari upaya kami menjaga kebahagiaan mereka ketika bertemu kembali dengan keluarga,” ujar Achmad Syahir.
Sebanyak 13 bandara di bawah pengelolaan InJourney Airports telah disiapkan secara optimal untuk mendukung arus kedatangan ini. Bandara-bandara tersebut adalah:
Soekarno-Hatta (Tangerang)
Juanda (Surabaya)
Sultan Hasanuddin (Makassar)
Kualanamu (Deli Serdang)
Sepinggan (Balikpapan)
Hang Nadim (Batam)
Zainuddin Abdul Madjid (Lombok)
Adi Soemarmo (Solo)
Syamsuddin Noor (Banjarmasin)
Kertajati (Majalengka)
Sultan Iskandar Muda (Aceh)
Minangkabau (Padang)
Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang)
Direktur Operasi InJourney Airports, Agus Haryadi, menjelaskan bahwa masing-masing bandara telah menyiapkan rencana operasional detail yang disesuaikan dengan karakteristik lokal dan infrastruktur masing-masing.
“Slot penerbangan untuk debarkasi jemaah telah ditentukan, area parkir khusus untuk pesawat haji telah dialokasikan, dan seluruh prosedur penjemputan dengan bus dari bandara ke asrama haji telah dirancang agar berjalan lancar,” jelas Agus.
Perlu diketahui, proses penjemputan jemaah oleh keluarga akan dilakukan di asrama haji, bukan di bandara kedatangan, guna menjaga kelancaran dan keamanan arus penumpang.
Agus juga memastikan bahwa seluruh fasilitas sisi udara (airside) seperti runway, taxiway, dan apron, serta sisi darat (landside) seperti terminal dan area kedatangan, dalam kondisi prima.
Semua penerbangan haji tahun ini menggunakan pesawat berbadan lebar (widebody) yang menuntut kesiapan infrastruktur maksimal.
“Kami juga memastikan personel tambahan, dukungan bagasi terintegrasi, dan sinergi dengan seluruh stakeholders bandara berjalan optimal,” tambahnya.
Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi titik kedatangan terbesar dengan melayani 122 penerbangan haji selama periode ini.
Sebagai bandara tersibuk di Indonesia, seluruh sistem penanganan jemaah haji, termasuk bagasi, imigrasi, dan layanan transportasi lanjutan, telah dipersiapkan secara menyeluruh.

