SAMARINDA : Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat inflasi year on year (YoY) di provinsi tersebut sebesar 1,36 persen pada Maret 2025 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,73.
Inflasi YoY itu mengalami penurunan signifikan dibandingkan pada periode yang sama, yakni Maret 2024. Saat itu, inflasi YoY Kaltim mencapai 3,03 persen.
“Inflasi YoY tertinggi terjadi di Kabupaten Berau sebesar 1,71 persen dengan IHK sebesar 108,37,” ujar Kepala BPS Kalimantan Timur Yusniar Juliana di Samarinda, Jumat, 11 April 2025.
Ia menerangkan, inflasi YoY terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
Rinciannya, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,84 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,42 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,99 persen. Kelompok transportasi sebesar 0,88 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 1,64 persen.
Kelompok pendidikan sebesar 1,39 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,11 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,37 persen.
“Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yakni kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 4,06 persen. Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,40 persen serta kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,64 persen,” jelasnya.
Setelah Berau, inflasi YoY tertinggi disusul Kota Balikpapan 1,38 persen, Kota Samarinda 1,29 persen. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara sebesar 1,19 persen dengan IHK sebesar 108,03.
“Tingkat inflasi month to month (m-to-m) Maret 2025 sebesar 2,02 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Maret 2025 sebesar 0,75 persen,” pungkasnya.

