SAMARINDA : Hari Tuberkulosis (TB) Sedunia (World Tuberculosis Day) diperingati setiap tanggal 24 Maret. Peringatan kali ini mengangkat tema “Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis Dengan Komitmen dan Aksi Nyata”.
Dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bersama dengan Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) dan Baznas Kaltim menyalurkan bantuan bagi penderita TB di Samarinda.
Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kaltim Ivan Hariyadi menjelaskan bahwa PPTI merupakan organisasi berisikan orang-orang yang peduli terhadap pendeirta TB.
“Mereka mengumpulkan donasi, kemudian donasi itu diberikan kepada penderita TB. Mereka juga berkoordinasi dengan Baznas sehingga Baznas juga memberikan bantuan kepada penderita TB,” ujarnya di Dinkes Kaltim, Jalan Abdul Wahab Syahranie, Samarinda, Senin 24 Maret 2025.
Sebagai informasi, Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, tetapi lebih umum terjadi pada orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah.
Adapun bantuan atau donasi yang diberikan PPTI berupa uang sebesar Rp250.000 per orang. Total penerima sebanyak 40 orang. Sementara, Baznas Kaltim membantu dengan memberikan beras 5 kilogram kepada 69 penderita TB.
“Penyerahan tadi simbolis 10 orang. Lainnya, nanti diserahkan puskesmas, dipilih memang orang-orang yang layak mendapatkan bantuan itu,” jelasnya.
Ivan menjelaskan, kegiatan ini tidak menjadi agenda rutinan. Namun, pihaknya terus mengupayakan mencari lembaga yang bersedia menyumbang untuk disalurkan bagi penderita TB.
Hari Tuberkulosis Sedunia juga bertepatan dengan bulan suci Ramadan sehingga menjadi momen yang sangat pas untuk berbagi.
“Pas awal-awal Ramadan pengurus PPTI berinisiatif mengajak kami mengumpulkan sumbangan dan terkumpul Rp10 juta untuk 40 orang, masing-masing Rp250.000,” terangnya.
Ivan berharap, para penderita TB bisa terus rajin mengonsumsi obat sampai tuntas. Kemudian setelah pengobatan juga tetap menjaga gizi makanan.

