BONTANG : Bakal pasangan calon (Bapaslon) Wali Kota Sutomo Jabir dan Nasrullah secara resmi mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bontang pada hari terakhir pendaftaran Pilkada 2024, Kamis (29/8/2024).
Meski dijadwalkan pukul 11.00 Wita, pendaftaran sempat tertunda karena menunggu kehadiran Ketua DPC PKB Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim) Selamat Ari Wibowo, yang diperlukan untuk melengkapi dokumen administrasi pencalonan.
Akhirnya, sekitar pukul 14.15 Wita, Selamat tiba, dan proses pendaftaran pun dapat dilanjutkan.
Selanjutnya, Bapaslon langsung menandatangani dokumen visi dan misi yang disaksikan 5 komisioner KPU dan 3 Bawaslu.
Ketua KPU Kota Bontang Muzarroby Renfly, dalam keterangannya menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan tersebut.
“Kami mohon maaf tadi ada sedikit keterlambatan atau penundaan, mengingat kami juga harus memastikan adanya tanda tangan yang dilakukan semua ketua partai politik. Hal ini telah diatur dalam PKPU No 8 Pasal 97 dan Keputusan KPU Nomor 1229,” jelasnya.
Roby juga menyinggung perubahan aturan pencalonan yang terjadi sehari sebelum pendaftaran. Berdasarkan Keputusan MK Nomor 60 Tahun 2024, partai politik yang tidak memiliki kursi di DPRD kini bisa mengusung calon dengan skema perolehan suara minimal 10 persen.
“Ini dinamika baru yang harus kami ikuti,” tambahnya.
Menutup pernyataannya, Robby mengingatkan pada 30-31 Agustus merupakan jadwal pemeriksaan kesehatan untuk seluruh Bapaslon di RSUD Husada.
“Saya berharap seluruh Bapaslon bisa hadir sebelum pukul 7 pagi,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Sutomo Jabir menyatakan kebanggaannya dapat diusung PKB bersama partai-partai lainnya seperti Demokrat, Garuda, dan Hanura.
Ia mengakui bahwa tidak semua ketua partai berani mengambil risiko mencalonkan dirinya, yang masih terbilang wajah baru di Bontang
“Saya sangat berterima kasih kepada PKB dan jajarannya yang didominasi kaum muda. Saya merasa bangga dan optimis berada di tengah-tengah kaum muda kota Bontang,” ucapnya.
Ia juga meyakini bisa membawa perubahan yang lebih baik, mengawal pembangunan merata di kota Bontang.
Sutomo menekankan komitmennya untuk membawa Bontang ke arah yang lebih maju. Dengan potensi SDA dan SDM yang dimiliki serta APBD yang mencapai kini Rp3 triliun, ia bertekad untuk melakukan loncatan pembangunan.
“Kita tidak boleh terlena dengan apa yang kita miliki. Semua yang kita miliki harus diinvestasikan untuk kegiatan infrastruktur yang terukur dan terencana demi kepentingan hari ini dan masa depan,” tegasnya.
Sutomo juga menyampaikan rencananya untuk melakukan percepatan akselerasi di bidang sosial, ekonomi, dan tata kelola pemerintahan.
Di bidang sosial, ia berkomitmen untuk memastikan tidak ada anak yang tidak bersekolah dengan alasan apapun.
“Kita harus berani berbicara bahwa tidak boleh ada anak usia sekolah yang tidak sekolah, apapun alasannya. Pemerintah harus menyiapkan solusi, termasuk biaya pendidikan, seragam, dan buku,” ujar Sutomo.
Di bidang kesehatan, Sutomo menegaskan pentingnya akses yang mudah terhadap fasilitas kesehatan. Ia juga menyoroti pentingnya pencegahan stunting dan memastikan tidak ada masyarakat yang tidak tercover oleh BPJS.
Selain itu ia juga akan meningkatkan intensif yang layak untuk kader Posyandu.
Di bidang ekonomi, Sutomo menargetkan penciptaan 5.000 hingga 10.000 lapangan pekerjaan baru dalam lima tahun ke depan.
“Infrastruktur ekonomi harus kita tingkatkan, pasar-pasar kita tidak hanya diperkuat bangunannya tapi juga sistem tata kelolanya,” paparnya.
Menutup pernyataannya, Sutomo dengan optimisme bersama Nasrullah, mereka akan membawa perubahan yang signifikan bagi kota Bontang.
“Insya Allah, kami akan mewujudkan visi dan misi kami yang sudah tercantum secara rinci dan terukur di dokumen visi misi kita” pungkasnya.
Setelah penyerahan dokumen pencalonan, KPU Bontang menyerahkan surat pengantar untuk pemeriksaan kesehatan kepada pasangan tersebut.(*)

