Samarinda – Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Hadi Mulyadi mengatakan perbedaan pilihan dalam pemilihan umum (pemilu) baik itu pemilihan presiden (pilpres), pemilihan kepala daerah (pilkada) maupun pemilihan legislatif (pileg) bukan lah masalah, karena itu lah demokrasi, namun jangan sampai perbedaan tersebut membuat masyarakat terpecah belah.
“Berbeda pilihan itu sah-sah saja, asal jangan membuat kita terpecah. Oleh karena itu tetap jalin dan pererat tali silaturahmi antar sesama. Ini kunci utama untuk tetap mempertahankan persatuan bangsa ini,” kata Hadi.
Ia menjelaskan, setiap dirinya mengawali sambutan dalam suatu acara selalu ada pantun pohon beringin lebat daunnya, buah mangga manis rasanya, kalau ingin Indonesia tetap jaya, jaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“Makna pantun saya itu adalah ajakan agar seluruh masyarakat Kaltim yang multi suku dan agama untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” jelasnya.
Menurutnya, apabila masyarakat ingin Indonesia jaya, maka harus lah menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dimana negara kesatuan Indonesia terlalu luas untuk dipagari, terlalu banyak suku bangsa dan ada enam agama, termasuk banyak komponen bangsa.
“Kita seluruh bangsa Indonesia patut bersyukur karena di usianya yang ke-77 tahun, bangsa dan negara tetap berdiri utuh dalam bingkai NKRI,” tuturnya.
Ia menegaskan, kuncinya adalah dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan apapun itu partai, agamanya, maupun suku bangsanya.
Mantan legislator Karang Paci dan Senayan itu pun mengimbau seluruh masyarakat Kaltim untuk tetap menjaga kedamaian daerah dengan menjaga persatuan dan kesatuan dalam menyongsong pesta demokrasi lima tahunan itu.
“Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat dan anak bangsa untuk menyongsong Pemilu 2024 dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan,” pungkasnya.

