JAKARTA: Di tengah ketidakpastian ekonomi dan keuangan global, Bank Mandiri berhasil membuktikan ketahanan dan kemampuannya menyesuaikan diri dengan keadaan.
Demikian Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, saat memaparkan capaian kinerja keuangan triwulan I-2024, dalam konprensi pers, Selasa (30/4/2024).
“Ini selaras dengan implementasi strategi bisnis kami. Tentunya, yang konsisten disertai optimalisasi channel digital,” kata Darmawan Junaidi.
Bank Mandiri pun, katanya, berhasil mencetak laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp 12,7 triliun di kuartal I 2024, tumbuh 1,13 persen secara YoY.
Hal ini tercermin dari kemampuan Bank Mandiri, dalam menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024, meningkat 19,1 persen secara year on year (YoY).
Pencapaian tersebut, melampaui pertumbuhan kredit industri yang secara tahunan tumbuh sebesar 12,4 persen pada akhir Maret 2024.
“Melalui pencapaian ini, Bank Mandiri mempertegas, peranan sebagai agen pembangunan, yang berupaya berkontribusi maksimal terhadap perekonomian Indonesia,” ujar Darmawan.
Dikatakan, pertumbuhan kredit Bank Mandiri tersebut, mencerminkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang solid dan resilien.
Upaya tersebut pun, berbuah manis. Terlihat dari posisi, kualitas aset Bank Mandiri yang lebih baik, dibandingkan dengan lima bank besar lainnya.
Tentang kinerja Bank Mandiri, Darmawan menjelaskan, tercatat, rasio non-performing loan (NPL/kredit bermasalah) Gross bank only yang terus terjaga hingga ke level 1,02 persen per Maret 2024.
Jumlah ini turun 68 basis poin (bps) dari periode yang sama di tahun lalu (Year on Year) sebesar 1,7 persen.
Juga, Bank Mandiri sangat prudent, dan konservatif dalam menetapkan pencadangan kredit, tercermin dari coverage ratio bank only yang berada di level 368 persen.
“Melalui pencapaian fungsi intermediasi ini, Bank Mandiri mempertegas peranan sebagai agen pembangunan yang berupaya berkontribusi maksimal terhadap perekonomian di Indonesia,” ujar Darmawan.
Ditambahkan, menghadapi dinamika ekonomi yang fluktuatif, Bank Mandiri terus mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Termasuk, melakukan berbagai inisiatif dan inovasi layanan, bagi seluruh nasabah. Juga stakeholder, guna mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Fungsi intermediasi impresif tersebut, lanjut Darmawan, merata di seluruh segmen dengan pertumbuhan dua digit.
Hingga akhir Maret 2024, kredit segmen wholesale perseroan berhasil tumbuh 25,2 persen YoY mencapai Rp 751 triliun dan kredit ritel tumbuh 10,9 persen YoY menjadi Rp 363 triliun.(*)

