
Bontang – Ketua Komisi II DPRD Bontang Rustam meminta Satgas Penanganan Covid-19 untuk tidak membunyikan sirine mobil jenazah, sebab akan mengganggu psikologi warga yang sedang melakukan isolasi mandiri (isoman).
Bunyi sirine di tengah pandemi banyak mengundang kecemasan bagi masyarakat terutama yang tengah melakukan isolasi mandiri. Mereka bakal ketakutan bahkan bisa menyebabkan imun tubuh menurun.
“Saya minta tim penanganan Covid-19 saat mengantar jenazah saudara kita untuk tidak membunyikan sirine. Kalau mau dimakamkan tinggal jalan saja. Sebab bunyi sirine akan menimbulkan kekhawatiran serta dapat mengganggu psikologi mereka yang sedang isoman,” kata Rustam saat ditemui awak media di Sekretariat DPRD Bontang, Selasa (27/7/2021).
Bontang dengan luas 495,57 km2 merupakan kota terkecil di Kalimantan Timur dengan tingkat kemacetan kecil sehingga bisa saja sirine tidak dibunyikan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi dampak dari kecemasan isoman.
“Sirine boleh dibunyikan kecuali jalannya macet, tapi daerah kita tidak seperti itu,” ujarnya.
Dirinya juga menambahkan masyarakat Bontang sudah mampu mengerti akan kebutuhan penggunaan jalan mobil jenazah serta ambulan.
“Ketika ada mobil jenazah lewat masyarakat sudah paham dan akan memberi jalan. Jadi saya rasa pemberian sirine selama pandemi sebaiknya setop dulu,” pintanya.

