
KUKAR : Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kutai Kartanegara (TPID Kukar) mencatat adanya fluktuasi harga barang kebutuhan pokok dan penting (Bakpokting) sepanjang triwulan pertama 2025.
Data menunjukkan, sejumlah bapokting yang mengalami fluktuasi harga, seperti cabai merah, cabai rawit, beras, dan daging ayam ras. Lonjakan harga komoditas itu melonjak signifikan.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Kukar Ahyani Fadianur Diani mengungkapkan ada sejumlah bapokting mengalami lonjakan harga pada pekan pertama dan keempat Januari 2025.
Komoditasnya, seperti cabai merah, cabai rawit, dan daging ayam ras. Sementara itu, pada pekan kedua dan ketiga, komoditas yang mengalami lonjakan harga adalah cabai merah, cabai rawit, dan beras
Pada Februari 2025 sempat terjadi deflasi akibat turunnya harga daging ayam ras, cabai rawit, dan beras.
Namun, situasi berubah pada Maret. Pada pekan pertama dan kedua tercatat kenaikan harga cabai rawit, cabai merah, bawang merah, dan daging ayam ras.
TPID mengidentifikasi faktor penyebab utama inflasi adalah ketidakstabilan harga cabai rawit, cabai merah, dan beras yang terus mengalami fluktuasi sepanjang triwulan pertama.
Di balik fluktuasi harga ini, terdapat beberapa faktor mendasar. Penyebabnya seperti, musim panen hortikultura yang tidak seragam menyebabkan pasokan cabai dan bawang merah terganggu.
“Selain itu, curah hujan yang tinggi di awal tahun juga memperburuk kondisi, dengan banyaknya tanaman yang gagal panen di daerah produksi maupun di kawasan pertanian lokal,” jelas Ahyani.
Menghadapi fluktuasi harga, TPID Kukar memperketat pemantauan stok dan distribusi pangan. Setiap pekan, laporan neraca pangan dikirim ke Kementerian Dalam Negeri sebagai bahan evaluasi kebijakan.
“Kami juga intensifkan operasi pasar untuk LPG 3 kg di wilayah hulu, seperti Kembang Janggut dan Tabang, dengan subsidi ongkos angkut,” katanya.
Selain itu, Dinas Perkebunan dan Ketahanan Pangan menggencarkan Gerakan Pangan Murah dengan menggandeng organisasi perangkat daerah dan sektor swasta.
Pemerintah juga melakukan sidak pasar menjelang Ramadan dan Idulfitri untuk memastikan ketersediaan barang kebutuhan pokok tetap terjaga.
Upaya ini diperkuat dengan surat edaran dari Bupati Kukar yang mengatur stabilitas distribusi dan harga selama periode hari besar keagamaan.
“Dengan langkah ini, kita berharap inflasi tetap terkendali dengan baik,” pungkasnya. (Adv)

