

SAMARINDA : Program makan siang bergizi atau sarapan gratis yang diinisiasi Presiden Prabowo terus mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk DPRD Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti berkomitmen mendukung penuh semua program pemerintah pusat, termasuk program ini yang menjadi inisiatif presiden.

Ia menyampaikan harapannya agar program ini dapat berjalan sukses pada 2025, meskipun saat ini masih dalam tahap uji coba.
“Yang penting adalah bagaimana memastikan ketersediaan bahan makanan, sebagaimana tadi disampaikan Pak Danrem rencananya, satu dapur akan melayani 3.000 anak,” ujar Sri Puji, Selasa (10/12).
Sri Puji mengungkapkan bahwa jumlah siswa di Samarinda dari tingkat TK hingga SMP mencapai 134.000 anak.
Angka ini belum termasuk santri di pesantren. Menurutnya, semua anak berhak mendapatkan sarapan atau makan siang gratis.
“Kota Samarinda siap mendukung penuh program ini. Jika bahan, dapur, dan pembiayaan sudah tercukupi, insyaa Allah program ini bisa terlaksana dengan baik,” ujarnya.
Namun, ia menyoroti pentingnya regulasi dan pembiayaan yang masih dalam proses penyusunan.
“Saat ini juknis (petunjuk teknis) dan regulasinya sedang disiapkan oleh Badan Nasional. Sumber pendanaannya kemungkinan dari APBN. Tapi, seperti apa pelaksanaannya, kita masih menunggu kejelasan,” tambahnya.
Sri Puji juga menekankan pentingnya fungsi gizi dalam program ini. Ia mengapresiasi alokasi anggaran sebesar Rp15.000 per anak, namun mempertanyakan apakah jumlah tersebut mencukupi kebutuhan kalori harian anak.
Selain pemerintah, orang tua juga diminta tetap menyiapkan sarapan di rumah dan memberikan pendidikan tentang sanitasi serta kebersihan.
“Makanan yang diberikan harus bergizi, cukup, dan beragam. Sayuran dan protein, baik nabati maupun hewani, harus tersedia agar gizi anak-anak terpenuhi,” jelasnya.
Program ini, lanjutnya, tidak hanya memenuhi kebutuhan makan, tetapi juga menjadi edukasi bagi orang tua dan siswa tentang pola makan sehat.
Dukungan penuh dari DPRD Samarinda terhadap program makan gratis ini dilandasi keinginan untuk mencegah stunting akibat kemiskinan.
“Kita tidak ingin ada anak-anak yang mengalami stunting. Program ini menjadi langkah nyata pemerintah dalam menangani persoalan tersebut,” tegas Puji.
Jika program ini berjalan dengan baik, Puji optimistis generasi emas yang diharapkan akan terwujud.(*)
Beta feature

